Suara Bersama

Indonesia Salip Vietnam dan Malaysia, Jadi Tujuan Investasi Digital Terbesar Kedua di ASEAN

Jakarta, Suarabersama.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara tujuan investasi digital di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2023. Nilai investasi yang masuk ke sektor ekonomi digital Indonesia telah mencapai USD22 miliar. Meskipun Indonesia masih berada di belakang Singapura yang telah menyerap investasi sebesar USD141 miliar, negara ini berhasil melampaui Vietnam dan Malaysia, yang masing-masing tercatat dengan investasi sebesar USD18 miliar dan USD17 miliar.

“Untuk tujuan investasi digital kita terbesar kedua tujuan investasi, mendekati USD22 miliar sesudah Singapura. Singapura menjadi hub karena dia membagi, tetapi Indonesia (investasi) betul-betul masuk ke kita di tahun 2023,” kata Airlangga, saat memberikan sambutan dalam acara FEKDI dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 di Jakarta, Kamis (1/8/2024). Pernyataan ini menyoroti pencapaian signifikan Indonesia dalam menarik investasi digital dan menunjukkan kemajuan yang telah dicapai dalam sektor tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Airlangga menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari upaya yang terus-menerus dalam mendorong perluasan digitalisasi sistem pembayaran. Daya saing Indonesia juga mengalami peningkatan, tercatat naik 11 peringkat ke posisi 45 pada tahun 2023. Hal ini menjadi pencapaian yang signifikan, mengingat sebelumnya peringkat daya saing Indonesia masih berada di posisi 56 pada tahun 2019.

Dalam pemaparannya, Menko Airlangga menambahkan bahwa tren positif adopsi teknologi digital di ASEAN pada tahun 2022 turut mendongkrak nilai ekonomi digital di kawasan tersebut, mencapai USD194 miliar, dengan kontribusi Indonesia mencapai 40 persen. Sektor niaga elektronik atau e-commerce tetap menjadi sektor utama yang mendukung ekonomi digital Indonesia.

Menko Airlangga juga mengidentifikasi beberapa faktor yang mendukung perkembangan pangsa pasar digital di ASEAN. Pertama, terdapat sekitar 460 juta pengguna internet di kawasan ASEAN pada tahun 2022. Kedua, lebih dari 90 persen masyarakat pedesaan di kawasan ini telah menjadi pengguna layanan digital. Ketiga, nilai investasi venture capital di ASEAN mencapai USD13 miliar pada semester pertama tahun 2023.

Oleh karena itu, Menko Airlangga menilai bahwa ceruk pasar ekonomi digital di ASEAN dapat menjadi salah satu sasaran strategis untuk ekonomi digital Indonesia. Selain itu, Indonesia juga merupakan rumah bagi sejumlah perusahaan rintisan atau startup. Saat ini, Indonesia memiliki 15 unicorn dan dua perusahaan yang berstatus decacorn.

Pada kesempatan yang sama, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa di tengah ketidakpastian perekonomian global, Indonesia harus memanfaatkan semua instrumen yang ada untuk terus berkembang. Salah satu sektor yang masih memiliki peluang besar adalah ekonomi digital. “Saya sudah berulang kali menyampaikan soal potensi peluang digital Indonesia ke depan. Ekonomi digital akan tumbuh empat kali lipat di tahun 2030, mencapai USD210 billion sampai USD360 billion atau kalau dirupiahkan bisa di angka Rp5.800 triliun,” terang Jokowi.

Sementara itu, Google memproyeksikan bahwa ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2025 dapat mencapai USD146 miliar dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Proyeksi ini menunjukkan bahwa tren peluang usaha di segmen ini semakin menjanjikan di era modern.

Ekonomi digital di Indonesia tidak hanya terbatas pada e-commerce, tetapi juga mencakup investasi dan peningkatan inklusi keuangan di masyarakat. Informasi yang mudah diakses melalui perangkat digital mempermudah aktivitas investasi dan membuat pasar modal semakin inklusif, mendekatkan peluang investasi kepada masyarakat umum.

 

(XLY)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 × 1 =