Suara Bersama

IHSG-Rupiah Menguat Sejak Kemarin, Efek Jokowi Rombak Kabinet

Jakarta, Suarabersama.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta nilai tukar rupiah terus menunjukkan penguatan dari penutupan perdagangan pada Senin sore (19/8) hingga pembukaan perdagangan Selasa pagi (20/8). Pertanyaannya, apakah penguatan ini merupakan respons pasar terhadap keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan reshuffle kabinet?

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai bahwa memang ada sentimen pasar yang tipis terkait hal tersebut, namun ada beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi. Menurut Ibrahim, ini adalah hal yang wajar. “Ini membawa positif buat pemerintahan Jokowi (karena) saat ini karena yang di-reshuffle sebenarnya adalah menteri-menteri yang memang sudah tidak lagi bergabung dengan pemerintahan, jadi hal yang wajar. Kedua, pengangkatan para menteri ini adalah hak prerogatif presiden sehingga yang dilakukan presiden itu benar,” ungkap Ibrahim kepada detikcom, yang ditulis pada Selasa (20/8/2024).

Namun, ia juga menjelaskan bahwa ada penyebab lain di balik penguatan signifikan IHSG dan rupiah. Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 hingga 50 basis poin pada bulan September mendatang. Data perekonomian juga menunjukkan bahwa AS tidak mengalami pelambatan ekonomi. Selain itu, kondisi geopolitik juga sedikit mereda. “Ini yang membuat saham-saham (perusahaan) teknologi kembali mengalami kenaikan, jadi seandainya IHSG mengalami kenaikan dan rupiah mengalami penguatan tajam, karena dibarengi saham-saham teknologi yang terus melejit naik terus,” bebernya.

Dalam wawancara terpisah, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah Redjalam menyebutkan bahwa memang ada sentimen pasar terhadap rotasi kabinet Presiden Jokowi. Meskipun begitu, ia menilai bahwa sentimen tersebut sangat tipis. “Itu juga minimal sekali, pasar juga tahu kalau itu cuma politik,” jelasnya.

Piter menambahkan bahwa dampak rotasi kabinet terhadap perekonomian tidak akan signifikan, mengingat masa jabatan menteri-menteri yang baru dilantik Jokowi hanya tersisa dua bulan. Oleh karena itu, tidak akan ada efek besar terhadap perekonomian, khususnya sektor riil.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menjelaskan bahwa penguatan kurs rupiah dan IHSG saat ini lebih dipengaruhi oleh inflasi AS yang rendah atau menurun ke level 2,9% pada Juli 2024. Penurunan inflasi ini memicu spekulasi mengenai kemungkinan The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Aliran dana asing disebutkan mulai masuk ke pasar modal di Indonesia, yang memperkuat kurs rupiah. “Sementara investor belum terlalu tertarik reshuffle di akhir masa jabatan Jokowi, karena hanya dua bulan efektif jadi kinerja menteri baru kurang optimal. Ini kebetulan saja kan ada reshuffle tapi bukan karena pergantian menteri kemudian rupiah dan saham menguat,” ungkapnya.

Adapun pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai bahwa tidak ada korelasi antara isu reshuffle dengan penguatan IHSG dan rupiah. Ia menyatakan bahwa pasar Indonesia sedang menguat karena dolar AS memang sedang melemah. Pelemahan dolar AS terkait dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS. “Menurut survei CME FedWatch Tool, peluangnya (penurunan suku bunga acuan AS) sudah 100% di bulan September ini. Reshuffle menjelang selesainya masa kepemimpinan Presiden saat ini tidak terlalu berdampak ke perekonomian karena terlalu singkat periodenya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Dalam reshuffle tersebut, sejumlah menteri dan wakil menteri (wamen) resmi dilantik di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (19/8/2024). Posisi menteri dan wamen yang digantikan meliputi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM), Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamen Kominfo).

Usai reshuffle, Supratman Andi Agtas mengisi posisi Menkumham yang sebelumnya dijabat oleh Yasonna Laoly. Bahlil Lahadalia, yang sebelumnya menjabat Menteri Investasi/BKPM, kini mengisi posisi Menteri ESDM yang sebelumnya dijabat oleh Arifin Tasrif. Posisi Menteri Investasi/BKPM diisi oleh Rosan Roeslani, yang sebelumnya merupakan Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran. Sementara posisi Wamen Kominfo diisi oleh Angga Raka Prabowo yang akan mendampingi Menkominfo Budi Arie Setiadi.

Selain menteri dan wakil menteri, Jokowi juga melantik beberapa kepala badan, yaitu Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Taruna Ikrar.

 

(XLY)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two × 3 =