Jakarta, Suarabersam.com – Program susu gratis yang diinisiasi oleh Prabowo-Gibran memicu perbincangan publik karena penggunaan bahan baku susu ikan.
Menurut Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Ali Khomsan, susu ikan mengandung omega-3 yang lebih tinggi dibandingkan sumber protein susu lainnya, termasuk susu sapi. Kandungan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan fungsi otak pada anak-anak, sehingga program ini dapat mendukung peningkatan kesehatan dan kecerdasan anak-anak Indonesia.
Susu ikan berbeda dari susu sapi karena tidak berasal dari kelenjar susu hewan, melainkan dari bahan dasar ikan yang diproses menggunakan teknologi modern untuk menghasilkan Hidrolisat Protein Ikan (HPI). Produk ini lebih mirip dengan minuman berprotein atau makanan laut, bukan produk susu hewani konvensional.
“Susu ikan terbuat dari ikan yang diambil konsentrat proteinnya, kemudian protein itu dicampur dengan zat-zat lain, sehingga menghasilkan produk semacam susu,” kata Ali saat dihubungi ANTARA melalui pesan suara di Jakarta, Rabu (12/09/2024).
Ali menyampaikan bahwa omega-3 pada ikan memiliki banyak manfaat bagi tubuh, terutama untuk mendukung fungsi otak. Selain itu, ikan juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak-anak, sehingga sangat dianjurkan bagi perkembangan otak dan kecerdasan mereka. Namun, Ali menekankan bahwa susu ikan harus diimbangi dengan kandungan gizi lain, seperti kalsium, agar lebih unggul dibandingkan susu sapi.
Ali juga menyoroti pentingnya pengolahan susu ikan yang tepat agar cita rasanya dapat diterima masyarakat. Selain itu, ia menyarankan bahwa ketersediaan sumber daya ikan harus memadai untuk memenuhi kebutuhan pembuatan susu ikan, terutama bagi program bantuan makan siang gratis.
Lebih lanjut, uji laboratorium terhadap susu ikan belum menunjukkan efek samping signifikan setelah dikonsumsi. Berbeda dengan susu sapi yang bisa menimbulkan masalah bagi penderita intoleransi laktosa, susu ikan dinilai aman untuk dikonsumsi oleh semua kalangan.
Meskipun demikian, Ali menekankan pentingnya uji coba langsung dengan kelompok kecil masyarakat untuk memastikan keamanan susu ikan dan meminimalisasi risiko efek samping di masa mendatang.
(HP)
