Suara Bersama

Hashim Akan Tangkis Tudingan Food Estate Rusak Lingkungan di COP29

Jakarta, Suarabersama.com – Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan Hidup, Hashim Djojohadikusumo, siap menanggapi tudingan bahwa proyek food estate atau lumbung pangan merusak lingkungan pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP29).

Hashim ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memimpin delegasi Indonesia dalam COP29 di Baku, Azerbaijan, pada November 2024.

“Dan juga untuk menangkis beberapa tuduhan mengenai deforestasi. Seolah-olah food estate itu akan menghancurkan, seolah-olah ya. Dan pemerintah Indonesia tidak setuju itu. Kita bisa bikin kawasan food estate tapi juga menjaga lingkungan hidup sekaligus,” tutur adik Prabowo itu di kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta Pusat, pada Kamis (31/10).

Dalam perhelatan COP29, Hashim juga akan menegaskan bahwa Prabowo siap melanjutkan komitmen Presiden ke-7 Jokowi dalam hal iklim. Selain itu, dia akan mempromosikan program carbon capture.

“Yang penting adalah komitmen presiden baru untuk melanjutkan komitmen presiden lama. Apa yang sudah disetujui dan di-commit oleh Pak Jokowi, Pak Prabowo akan lanjutkan. Terus ada hal-hal baru, misalnya program carbon capture. Karbon dioksida itu diserap di dalam tanah di Indonesia,” ujarnya lebih lanjut.

Hashim akan memimpin sekitar 570 orang delegasi dari Indonesia, yang terdiri dari perwakilan swasta, pemerintah, hingga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Dia juga menyampaikan bahwa Prabowo akan absen dalam konferensi tersebut karena harus pergi ke Rio de Janeiro, Brazil, untuk menghadiri perhelatan G20 dan Lima, Peru, dalam penyelenggaraan APEC Leaders Meeting.

Hashim sebelumnya menyatakan bahwa persiapan RI menjelang pelaksanaan COP29 semakin baik. “Saya rasa (persiapannya) semakin lengkap. Saya optimis bahwa tujuan pemerintah Indonesia dapat tercapai,” katanya dalam keterangan resmi.

Dia menjelaskan bahwa COP29 dihelat sebagai bentuk diplomasi Indonesia kepada dunia dalam mengatasi perubahan iklim, yang juga merupakan masalah global. Hashim menambahkan bahwa pada konferensi tersebut, Indonesia akan menyampaikan pencapaian dalam memenuhi target perubahan iklim yang telah ditetapkan dalam Dokumen Kontribusi Nasional (NDC).

Dalam dokumen tersebut, Indonesia menetapkan target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen pada 2030. Sebagian besar target itu akan dicapai melalui upaya mandiri dan 43,2 persen dengan bantuan internasional. Pemerintah memperkirakan bahwa pada 2060, negara ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 103 persen.

COP atau Conference of the Parties adalah konferensi perubahan iklim yang dihelat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana setiap negara yang hadir akan membahas isu-isu terkait perubahan iklim dan solusi untuk menangani dampaknya.

hni

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

six + 16 =