Jakarta, Suarabersama – Dalam konflik yang memasuki hari keenam, Iran secara resmi mengonfirmasi peluncuran rudal hipersonik Fattah‑1 ke wilayah Israel. Pemerintah Iran menyebut ini sebagai pencapaian strategis baru, mengingat kecepatan tinggi dan kemampuan manuver rudal tersebut yang dirancang untuk menembus pertahanan udara canggih seperti Iron Dome.
Sistem pertahanan Israel sempat terdengar gangguan sirene, dan laporan darurat mencatat adanya beberapa kebakaran di Tel Aviv, termasuk insiden di sebuah gedung tinggi dan area parkir mobil—namun tidak ada korban jiwa yang signifikan dilaporkan.
Sebagai balasan, Israel melanjutkan serangan selama enam malam berturut-turut terhadap berbagai fasilitas militer dan nuklir Iran, termasuk pangkalan rudal dan instalasi centrifuge, serta universitas yang terkait dengan IRGC. Pemerintah Iran menyatakan serangan Israel telah menewaskan setidaknya 224 orang, sementara pembalasan rudal Iran telah mengakibatkan 24 korban tewas di pihak Israel.
Penggunaan rudal hipersonik menandai eskalasi serius dalam konflik, terlihat dari peralihan Iran ke senjata yang lebih canggih dengan harapan meningkatkan peluang penembusan sistem pertahanan lawan.