suarabersama.com, Jakarta – Gibran Rakabuming Raka, wakil presiden terpilih, menunjukkan keyakinan bahwa hilirisasi digital dapat menciptakan 19 juta lapangan kerja dalam lima tahun ke depan. Ia menyatakan bahwa proses hilirisasi digital memerlukan tenaga muda yang terampil di bidang teknologi dan informasi. Gibran menekankan, jika hilirisasi digital dapat dilaksanakan dengan baik, peluang kerja bagi generasi milenial, generasi Z, dan penyandang disabilitas akan meningkat signifikan dalam waktu yang tidak lama. “Inilah dampak positif dari hilirisasi digital, sebuah peluang luar biasa khususnya untuk anak muda,” ungkapnya. Gibran juga menambahkan bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2030.
Ia mengimbau agar seluruh pemuda memanfaatkan kesempatan ini dengan mengasah keterampilan mereka. “Dengan surplus sumber daya manusia yang berada di usia produktif, ini adalah anugerah besar bagi bangsa kita, yang puncaknya akan terjadi pada tahun 2030 dan berlanjut hingga 2045,” jelasnya.
Gibran menyoroti beberapa bidang yang sebaiknya ditekuni oleh generasi muda, seperti data science, riset AI, desain pengalaman pengguna, hingga keamanan siber. “Semua ini akan sangat dibutuhkan di masa depan,” tambahnya. Sebelumnya, calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, juga mengekspresikan optimisme bahwa potensi hilirisasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai dua digit. Data menunjukkan bahwa hingga triwulan III/2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif mencapai 5,05%. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tetap stabil di angka 5,2% pada tahun 2024. Prabowo, yang berasal dari Koalisi Indonesia Maju, meyakini bahwa dengan melakukan hilirisasi pada 21 komoditas—termasuk mineral, hasil tanaman, dan sumber daya laut—pertumbuhan ekonomi dapat meningkat secara signifikan. “Dengan hilirisasi, saya optimis pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai angka dua digit,” pungkasnya.
