Suara Bersama

Front Justice Tobias Silak desak Kejati Papua segera adili pelaku

suarabersama.com-Demonstran yang tergabung dalam Front Justice Tobias Silak bersama keluarga korban penembakan, Tobias Silak menggelar demonstasi damai, Senin (26/05/2025).

Massa pengunjuk rasa berkumpul di Perumnas III, Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, menuju ke Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati Papua), untuk mendesak pihak kejaksaan segera mengadili terduga pelaku penembakan di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 20 Agustus 2024 lalu, yang menyebabkan Tobias Silak meninggal dunia. Kejati Papua dan Pengadilan Negeri Jayapura didesak segera menggelar sidang terhadap empat anggota Brimob yang diduga sebagai pelaku penembakan.

Dalam aksi tersebut, demonstran membawa sejumlah poster, diantaranya bertuliskan “Kami tuntut keadilan.” “10 bulan terlalu lama.” “Adili empat pelaku brimob.” “Lawan Impunitas hukum.” Terdapat juga dua spanduk bertuliskan “Lawan Impunitas”, dan “Front justice for Tobias Silak: Tangkap adili serta pecat 4 pelaku penembak Tobias Silak. Segera Mempercepat proses persidangan. Mendesak untuk mengadakan sidang di PN Jayapura.”

Orator, Vara Iyaba dalam orasinya mengatakan orang Papua tidak pernah mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya, karena sering kali hukum diperjual belikan antara hakim dengan pelaku pembunuhan.  “Pembunuhan Tobias Silak adalah satu dari seribu lebih kasus pembunuhan, perampasan, eksploitasi hutan dan kayu yang terjadi di tanah Papua dengan mengabaikan hak-hak korban tanpa mendapatkan Keadilan,” katanya dalam orasi yang disambut massa aksi dengan teriakan “Keadilan untuk Tobias Silak”.

Katanya, pihaknya tidak melawan siapa siapa, pihaknya hanya melawan ketidak adilan dalam kasus Tobias Silak. Sebab, penembakan terhadap Tobis Silak bukan masalah Yahukimo, tapi masalah Papua.  “Tobias silak adalah orang yang mengabdi kepada negara sebagai staf Bawaslu Kabupaten Yahukimo, tetapi dia malah dibunuh oleh aparat negara. Pelaku harus diadili dan dihukum sesuai dengan perbuatannya,” ujar Vara Iyaba.

Koordinator Lapangan atau Korlap aksi Front Justice for Tobias Silak, Kristian Kobak mengatakan, Front turun kembali menggelar aksi damai karena merasa proses hukum kasus pembunuhan Tobias Silak yang sudah berjalan 10 bulan lebih, terkesan lamban dan jalan ditempat.  “Kasus pembunuhan terhadap Tobias Silak bukan main-main. Terjadi penghilangan nyawa dan hak hidup secara paksa. Seharusnya Polda Papua dan Kejaksaan sebagai penegak hukum mestinya lakukan persidangan cepat agar pelakunya segera dihukum,” kata Kobak.

Menurut Kobak, sebenarnya alat bukti dalam kasus itu sudah cukup dan didukung hasil Investigasi Komnas HAM Perwakilan Papua, dan ditemukan ada empat orang anggota Brimob yang diduga terlibat. Karenanya, berbagai bukti dan hasil penyelidikan itu mestinya dapat mempercepat proses persidangan.  “Akan tetapi kenapa sampai 10 bulan lebih masih saja belum? Kami merasa ada yang janggal karena dari hasil investigasi menunjukkan empat, tapi penyidik polda Papua menyatakan dua orang pelaku. Lalu pasal yang dikenal itu pasal ringan, padahal kasus ini jelas-jelas pembunuhan berencana yang menghilangkan hak hidup warga negara,” ujarnya.

Kobak mengatakan, pihaknya melakukan aksi damai ke Kejaksaan Tinggi Papua untuk meminta keterangan dan mendengar alasan dari pihak kejaksaan apa yang menyebabkan keterlambatan proses sidang terhadap pelaku pembunuh Tobias Silak.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota atau Kapolresta Jayapura, Ajun Komisaris Besar Polisi Fredrickus Maclarimboen mengatakan, pihaknya mengerahkan 500 personel Polresta Jayapura untuk mengamankan aksi demontrasi damai tersebut.  Menurutnya, pengamanan dari kepolisian itu untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya hal yang tidak terduga nantinya.

“Aksi semua berjalan dengan baik dan damai. Massa akan bergerak ke Kejaksaan sehingga untuk keamanannya di Kejaksaan juga sudah diperintahkan dalam menanganinya,” kata Fredrickus Maclarimboen.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

17 − ten =