Jakarta, Suarabersama.com – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menarik perhatian dunia. Tidak hanya menjadi proyek strategis nasional, IKN kini menjadi laboratorium hidup yang dikunjungi banyak mahasiswa dan peneliti internasional untuk mempelajari konsep pembangunan kota masa depan yang berkelanjutan.
Direktur Pertanahan Otorita IKN, Dr. Firyadi, mengungkapkan bahwa mahasiswa dari 14 negara telah datang langsung ke kawasan IKN untuk melihat implementasi konsep “forest city” dan “sponge city” yang tengah dibangun di tengah lanskap bekas hutan tanaman industri.
“Mereka penasaran seperti apa kota yang sedang dibangun Indonesia di tengah hutan. Apa itu forest city? Apa itu sponge city? Mereka ingin lihat langsung,” ujar Firyadi saat mendampingi kunjungan mahasiswa internasional ke IKN, Kamis (7/8/2025).
Firyadi menegaskan bahwa IKN bukan sekadar pemindahan ibu kota pemerintahan, tapi merupakan simbol perubahan cara hidup dan peradaban. Salah satu konsep utama adalah pengurangan penggunaan kendaraan pribadi. “Warga IKN nanti tidak perlu punya mobil pribadi karena semua akan didukung oleh transportasi publik dan kendaraan listrik,” jelasnya.
Konsep tersebut, lanjutnya, menjadi daya tarik tersendiri bagi dunia internasional yang kini mulai melirik pendekatan kota cerdas dan hijau. “Banyak negara justru ingin belajar dari IKN, walaupun kita baru bangun sekitar dua tahun,” tambahnya.
Dalam kunjungan itu, para mahasiswa juga melihat langsung kondisi lapangan, termasuk isu lingkungan yang kerap menjadi sorotan. Firyadi meluruskan anggapan bahwa pembangunan IKN merusak hutan perawan.
“Mereka baru sadar bahwa yang dibangun itu bukan di hutan perawan, tapi di area HTI yang memang sudah digunakan sejak lama,” tegasnya.
Sebelum kedatangan rombongan mahasiswa internasional, kawasan IKN juga menjadi lokasi penyelenggaraan Kongres Diaspora Indonesia yang turut menghadirkan warga negara asing. Hal ini menunjukkan semakin kuatnya perhatian dunia terhadap proyek ambisius Indonesia ini.
Otorita IKN berharap kunjungan-kunjungan seperti ini terus berlanjut, sebagai bagian dari diplomasi narasi positif Indonesia ke dunia internasional, sekaligus memperkuat posisi IKN sebagai model pembangunan kota masa depan yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan.
(HP)
