suarabersa,a.com, WASHINGTON DC – Donald Trump secara resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 pada Senin (20/1/2025). Pelantikan berlangsung di Gedung Capitol dan menandai awal masa jabatannya hingga tahun 2029, menggantikan Joe Biden.
Trump berhasil memenangkan pemilihan presiden AS 2024 dengan perolehan 312 suara elektoral, melampaui ambang minimum 270 suara. Dalam upacara pelantikan, sumpah jabatan Trump dan Wakil Presiden JD Vance dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung AS, John Roberts.
Isi Pidato Pelantikan
Dalam pidato perdananya, Trump menyoroti beberapa isu utama:
- Mendorong perubahan global demi kepentingan AS.
- Mengkritisi kebijakan pemerintahan sebelumnya.
- Berkomitmen untuk mereformasi sistem kesehatan dan pendidikan.
- Menekan laju inflasi.
- Meningkatkan daya saing industri otomotif.
Kebijakan Awal Trump
Setelah pelantikan, Trump mengumumkan rencana kebijakan yang menjadi prioritasnya, di antaranya:
- Menghapus program-program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi.
- Menetapkan geng kriminal Venezuela sebagai kelompok “teroris global.”
- Melancarkan perang tarif guna melindungi pekerja Amerika.
Wakil Presiden JD Vance
JD Vance, senator asal Ohio, mendampingi Trump sebagai Wakil Presiden AS. Dilantik pada usia 40 tahun, Vance menjadi Wakil Presiden termuda ketiga dalam sejarah AS.
Reaksi Dunia Internasional
Pelantikan Trump menuai respons dari sejumlah pemimpin dunia, termasuk Vladimir Putin (Rusia), Benjamin Netanyahu (Israel), Ursula von der Leyen (Uni Eropa), dan Paus Fransiskus (Vatikan). Mereka menyampaikan harapan terhadap masa depan hubungan bilateral di bawah kepemimpinan Trump.
Dengan langkah kebijakan awal yang kontroversial, Trump memulai babak baru kepemimpinan AS. Dunia kini menantikan bagaimana visi dan program Trump akan mengubah arah negara adidaya ini selama empat tahun ke depan.