Jakarta, Suarabersama.com – Program hilirisasi yang dijalankan oleh Presiden Jokowi dan dilanjutkan oleh Prabowo merupakan upaya penting bagi Bangsa Indonesia untuk menjadi negara berdaulat dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA).
“Maka menurut saya sikap keras kepala presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo dalam melaksanakan hilirisasi setara dengan setiap upaya kita untuk mengubah nasib kita,” ungkap politikus Gelora Fahri Hamzah di akun X beberapa waktu lalu.
Hilirisasi, menurut Fahri Hamzah, adalah cara bagi bangsa Indonesia untuk menjadi negara industri dalam mengelola SDA. “Kita harus menjadi negara industri dan kita harus kelola sendiri bahan sumber daya alam kita sebagai satu-satunya jalan bagi bangsa besar ini,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa pembukaan undang-undang dasar menyatakan bahwa kemerdekaan adalah berkat dari Allah yang Maha Kuasa, didorong oleh keinginan luhur. Namun, untuk mengubah nasib menjadi negara maju dan negara industri, dibutuhkan tekad yang kuat dan pemimpin yang keras kepala. Dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka mau mengubahnya sendiri.
Oleh karena itu, menegaskan diri sebagai negara maju melalui pengelolaan sumber daya alam yang merupakan amanah dari konstitusi Pasal 33 UUD 1945 adalah langkah untuk mengubah nasib dari negara dengan pendapatan rendah menjadi negara industri dengan pendapatan tinggi.
“Kita dulu adalah negara jajahan yang secara bergiliran dieksploitasi oleh negara-negara industri di Eropa pasca revolusi industri yang memerlukan bahan mentah yang berlimpah dari kawasan kita; mulai dari rempah-rempah, kopra, sawit, segala jenis sumber daya alam yang tumbuh di atas bumi Indonesia dan yang terkandung di dalamnya baik berupa minyak, mineral, batubara, dan berbagai jenis bahan mentah untuk menopang eksistensi dan kejayaan negara kolonial imperialis,” pungkasnya.
hni