Jakarta, Suarabersama – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, muncul di hadapan publik terkait dugaan kasus korupsi dalam pengelolaan minyak mentah dan produk kilang. Dalam konferensi pers pada Senin (3/3/2025) di Grha Pertamina, Jakarta, Simon menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia atas insiden yang terjadi.
Simon juga menegaskan komitmen perusahaan untuk meningkatkan transparansi dalam tata kelola ekspor-impor minyak mentah dan BBM. Ia menyatakan kesiapan Pertamina untuk bekerja sama dengan Kejaksaan Agung agar proses hukum berjalan sesuai aturan.
Sebagai bagian dari komitmen transparansi, Simon membagikan nomor kontak pribadinya, 0814-1708-1945, untuk menerima laporan masyarakat terkait masalah BBM. Selain itu, Pertamina juga memiliki saluran call center 135 untuk menampung keluhan publik. Simon mengapresiasi perhatian dan masukan dari masyarakat yang menjadi dorongan bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja.



