Suara Bersama

Deflasi Lima Bulan Berturut-turut: Apakah Ekonomi Indonesia Sedang dalam Bahaya?

Jakarta, Suarabersama – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,12% pada bulan September 2024 secara bulanan (mtm). Dengan demikian, tren deflasi berlanjut selama lima bulan berturut-turut.

 

Menanggapi hal ini, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyatakan bahwa deflasi selama lima bulan tersebut belum menunjukkan adanya risiko besar terhadap pelemahan ekonomi.

 

“Kami tidak melihat bahwa deflasi selama lima bulan berturut-turut ini mengindikasikan pelemahan ekonomi yang berlebihan,” ujar Juda Agung kepada media di kantornya, Jakarta, Rabu (2/10/2024).

 

Ia juga menjelaskan bahwa inflasi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir cenderung stabil dan tetap berada dalam rentang target BI, yaitu 2,5±1%.

 

“Inflasi kita dalam beberapa tahun terakhir sangat stabil, berkisar di angka 2%, dan itu masih sesuai dengan rentang target BI 2,5±1%,” jelas Juda Agung.

 

Data dari BPS menunjukkan bahwa inflasi tahunan pada September 2024 turun menjadi 1,84% (yoy), dari 2,12% (yoy) pada bulan sebelumnya.

 

Inflasi yang terkendali ini disebut sebagai hasil dari kebijakan moneter yang konsisten, serta sinergi antara BI dan pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID), khususnya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai wilayah.

 

Ke depan, BI tetap optimis bahwa inflasi akan terus terkendali dalam kisaran target 2,5±1% baik pada tahun 2024 maupun 2025.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

17 − fourteen =