Suara Bersama

Debat Pilkada: Ungkap Visi Masing-Masing Pilgub Jakarta

Jakarta, Suarabersama.com – Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada Jakarta 2024 berlangsung pada Minggu (6/10) malam di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan tema penguatan sumber daya manusia dan transformasi Jakarta menjadi kota global. Dalam debat tersebut, tiga pasangan calon mempresentasikan visi dan misi mereka.

1. Ridwan Kamil-Suswono (RIDO)

Calon Gubernur Ridwan Kamil mengusulkan solusi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta dengan menciptakan transportasi air yang akan melintasi 13 sungai di Jakarta. Ia juga berencana untuk memperkuat sistem transportasi publik seperti MRT, LRT, dan TransJakarta dan menambahkan bahwa perluasan jalan layang juga dianggap perlu untuk mengurangi kemacetan. Ridwan Kamil juga berencana untuk mendirikan sekolah politik perempuan jika terpilih. Ridwan Kamil juga menyoroti kedekatannya dengan presiden terpilih Prabowo Subianto, yang ia anggap akan membawa manfaat bagi warga Jakarta.

2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun)

Dharma Pongrekun menyatakan bahwa pandemi Covid-19 merupakan agenda asing yang merusak kedaulatan Indonesia. Ia berpendapat bahwa ada upaya untuk mengontrol jumlah masyarakat dan aktivitas mereka, sehingga perjalanan menuju 2045 akan menjadi masa kecemasan.

3. Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel)

Calon Gubernur Pramono Anung mengungkapkan bahwa angka pengangguran di Jakarta saat ini mencapai 354 ribu orang. Ia berjanji akan mengadakan job fair setiap tiga bulan di setiap kecamatan untuk menangani masalah pengangguran. Ia juga berencana untuk menyediakan fasilitas day care di pusat perkantoran untuk mendukung orang tua yang bekerja. Pramono juga berjanji untuk mengembangkan jaringan TransJakarta hingga ke Puncak, Bogor, dan Cianjur, Jawa Barat, untuk membantu mengurangi kemacetan di Jakarta.

Calon Gubernur Dharma Pongrekun sempat menyindir gagasan RK dan Pramono terkait kemacetan dan Dharma juga menyatakan dukungannya untuk Pramono jika ia mencalonkan diri sebagai presiden. Namun Pramono menanggapi dengan mengatakan bahwa ia tidak ingin menggunakan pencalonannya sebagai batu loncatan untuk ambisi politik lebih tinggi.

(HP)

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

18 + 16 =