Jakarta, Suarabersama.com – Data milik Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dilaporkan dijual di forum hacker Breachforums seharga USD 10 ribu, atau sekitar Rp 160 juta. Dugaan kebocoran ini mencakup sekitar 4.759.218 data Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Dugaan kebocoran data ini pertama kali dipublikasikan oleh platform keamanan siber Falcon Feeds di media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Dalam postingannya, seorang peretas mengklaim telah menjual database yang memuat informasi pribadi 4,7 juta PNS dan PPPK. Data tersebut mencakup nama, tempat lahir, tanggal lahir, gelar, tanggal CPNS, tanggal PNS, NIP, serta nomor SK CPNS dan SK PNS.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja Sama (BHHK) BKN, Vino Dita Tama, menyatakan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan BSSN dan Kominfo untuk mengidentifikasi dan menyelidiki dugaan kebocoran ini.
“Investigasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan data ASN serta menerapkan mitigasi risiko yang diperlukan,” kata Vino dalam pernyataan tertulis, Senin (12/8/2024).
Vino menegaskan bahwa dugaan gangguan ini tidak berdampak pada layanan manajemen ASN, sehingga sistem elektronik yang diakses masyarakat tetap beroperasi dengan normal. Meski demikian, Vino juga mengimbau seluruh pengguna layanan BKN untuk segera memperbarui kata kunci atau password mereka guna menghindari risiko yang tidak diinginkan.
“Kami mengimbau seluruh pengguna layanan BKN untuk segera memperbarui kata kunci atau password mereka. Pembaruan ini harus dilakukan secara berkala untuk mengurangi risiko,” jelasnya.
Vino menambahkan bahwa informasi lebih lanjut mengenai perkembangan dugaan kebocoran data 4,7 juta ASN ini akan disampaikan kemudian.
(HP)
