Jakarta, Suarabersama.com – Menteri Investasi dan Hilirisasi Indonesia yang juga menjabat sebagai CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan perusahaan tambang terkemuka.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Rosan menyampaikan bahwa dirinya bertemu dengan Chairman of the Board Freeport-McMoRan, Richard C. Adkerson; President dan CEO Freeport-McMoRan, Kathleen L. Quirk; serta CEO PT Freeport Indonesia, Tony Wenas.
“PT Freeport Indonesia merupakan salah satu aset strategis nasional yang memiliki peran penting di sektor pertambangan,” tulisnya pada Kamis (22/5).
Pertemuan tersebut difokuskan pada pembahasan beberapa rencana strategis terkait kontribusi industri tambang dalam mendukung pembangunan nasional.
“Kami membahas sejumlah agenda yang bertujuan memperkuat kontribusi perusahaan terhadap pembangunan nasional,” sebutnya.
Menurut Rosan, diskusi dalam pertemuan itu menitikberatkan pada percepatan hilirisasi, termasuk pembangunan smelter baru, serta kemungkinan kerja sama di bidang green mining dan pemanfaatan energi terbarukan di kawasan operasional Freeport.
“Ini merupakan bagian dari komitmen bersama, untuk mendorong praktik pertambangan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tuturnya.
Selain membahas sektor tambang, Rosan juga menyampaikan apresiasinya atas komitmen kuat Petronas dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam bidang energi dan investasi jangka panjang.
Hal ini disampaikan usai pertemuannya dengan sejumlah pimpinan Petronas, yakni President & Group CEO Tengku Muhammad Taufik, Executive Vice President Mohd Jukris Abdul Wahab, Senior Vice President Malaysia Petroleum Management Datuk Ir. Bacho Pilong, serta Country Head/Presiden Direktur Petronas Indonesia Yuzaini Md Yusof.
“Menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen bersama dalam memperkuat kerja sama strategis, serta menjajaki peluang investasi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi pembangunan nasional,” pungkasnya.



