Jakarta, Suarabersama.com – Tokoh Intelektual Muda Papua Pegunungan, Charles Kossay, memberikan pernyataan tegas terkait rentetan kekerasan yang terjadi di wilayah Papua, terutama penembakan pekerja bangunan di gereja GKI, Air Garam, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, yang dilakukan oleh kelompok bersenjata TPNPB.
“Kekerasan yang terjadi, seperti penembakan terhadap warga sipil, pekerja, guru, bahkan perawat, adalah tindakan tidak manusiawi dan melanggar hak asasi manusia. Ini tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun,” ujar Charles Kossay dikutip Senin (23/6/2025).
Ia menyampaikan bahwa tindakan kelompok separatis di beberapa wilayah seperti Yahukimo, Intan Jaya, dan Puncak telah menimbulkan trauma mendalam di tengah masyarakat. Dampaknya, banyak warga takut beraktivitas, mulai dari bekerja di kebun, pergi ke kantor, hingga kegiatan sosial masyarakat menjadi lumpuh total.
Menyeru Hentikan Kekerasan
Kossay mengimbau kelompok TPNPB untuk menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap masyarakat sipil. Ia menegaskan bahwa guru dan tenaga kesehatan adalah pelayan kemanusiaan yang datang ke Papua untuk membantu masyarakat, bukan menjadi sasaran kekerasan.
“Kami tidak bisa terus kehilangan nyawa hanya karena ambisi segelintir kelompok. Pembunuhan tidak bisa ditoleransi. Ini adalah pelanggaran yang sangat fatal dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan,” tegas Kossay.
Dalam pernyataannya, Charles Kossay juga mengajak masyarakat Papua mendukung langkah hukum yang diambil aparat penegak hukum sesuai prosedur. Penegakan hukum harus mengedepankan pendekatan humanis agar masyarakat tetap merasa aman.
Ia juga mendorong semua pihak, termasuk tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda, untuk aktif menyuarakan perdamaian dan menjadi penengah yang mempersatukan. Menurutnya, kolaborasi masyarakat dan aparat penegak hukum akan mempercepat terciptanya ketertiban di wilayah rawan konflik.
Bangun Masa Depan Papua
“Kita harus bergandengan tangan, tidak hanya untuk menolak kekerasan, tetapi juga membangun masa depan Papua yang damai dan maju,” ucap Kossay.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang beredar di media sosial atau grup perpesanan yang bertujuan memecah belah dan menimbulkan keresahan.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat Tanah Papua untuk terus mendukung program pembangunan yang dijalankan pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten. Dukungan masyarakat menjadi kunci terwujudnya Papua yang damai, aman, dan sejahtera.