Jakarta, Suarabersama.com – Bupati Tambrauw Yeskiel Yesnath menegaskan bahwa sinergi dan kerja bersama sangat krusial untuk mengatasi berbagai hambatan pembangunan di wilayah Papua Barat Daya.
Upaya mempercepat pembangunan daerah, termasuk penanggulangan kemiskinan serta peningkatan kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM), membutuhkan dedikasi tinggi dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.
“Kita harus bekerja bersama, saling merangkul dan mendorong satu sama lain untuk mengejar ketertinggalan. Hanya dengan kolaborasi, kita dapat mencapai target pembangunan yang lebih baik,” ujar Yeskiel saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Otonomi Khusus (Otsus) serta pembahasan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2026 yang berlangsung di Rylich Panorama Hotel, Kota Sorong, pada Kamis (15/5/2025).
Pemerintah, lanjutnya, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS), perlu bersinergi dalam memantau berbagai indikator pembangunan.
Seluruh pihak harus berperan sebagai satu kesatuan tim; tidak mungkin bekerja secara terpisah, karena terdapat wilayah-wilayah yang berpotensi tertinggal akibat tantangan yang sangat kompleks.
Bupati Yeskiel menekankan bahwa kondisi geografis dan keterbatasan infrastruktur, seperti yang terjadi di Tambrauw, masih menjadi tantangan utama dalam proses pembangunan daerah. Namun, menurutnya, melalui sinergi antarwilayah, berbagai hambatan tersebut bisa diatasi secara bersama-sama.
“Mari kita tinggalkan ego sektoral dan fokus pada tujuan bersama untuk membangun Papua Barat Daya yang lebih baik. Bersama, kita dapat menciptakan kemajuan bagi masyarakat,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MRPBD), Alfons Kambu, juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor sebagai kunci dalam menghadapi tantangan pembangunan di wilayah tersebut.
