Suara Bersama

Boeing Terjerat Krisis: 33.000 Pekerja Melawan PHK dan Tuntutan Gaji

Jakarta, Suarabersama – Ratusan karyawan Boeing menggelar demonstrasi besar-besaran di Seattle, Amerika Serikat (AS) pada Selasa lalu. Aksi tersebut bertujuan menuntut peningkatan upah yang lebih baik, sehingga menambah tekanan pada CEO Boeing yang baru, Kelly Ortberg.

Kenaikan jumlah unjuk rasa dan pemogokan membawa Boeing ke dalam krisis keuangan yang lebih serius. Para pekerja yang mogok mengisi aula utama Boeing di kota tersebut.

Menurut laporan Reuters pada Rabu (16/10/2024), para pekerja menyatakan tidak takut meskipun Boeing baru saja mengumumkan pemutusan hubungan kerja terhadap 17.000 karyawan. Mereka tetap bertekad menuntut peningkatan gaji dan kebijakan pensiun yang lebih baik.

Sekitar 33.000 pekerja Boeing telah melakukan mogok kerja sejak 13 September, menuntut kenaikan gaji sebesar 40% dalam empat tahun, serta penghentian produksi pesawat terlaris Boeing 737 MAX dan pesawat berbadan lebar 767 serta 777.

“Kami ingin manajemen Boeing menyadari bahwa kami solid dan bersatu, dan taktik menakut-nakuti tidak akan berhasil,” ungkap Matthew Wright, seorang teknisi listrik berusia 52 tahun yang bekerja di bagian produksi 767.

Asosiasi Internasional Ahli Mesin (IAM) dan Pekerja Dirgantara serta manajemen Boeing saling menyalahkan terkait pemogokan ini, dengan masing-masing pihak menuduh adanya praktik perburuhan yang tidak adil selama proses negosiasi.

Minggu lalu, Boeing menarik kembali tawaran terbaru mereka yang mencakup kenaikan gaji 30% dalam empat tahun. Sementara itu, Sekretaris Tenaga Kerja AS, Julie Su, telah melakukan pertemuan dengan Boeing dan IAM di Seattle pada hari Senin untuk mencari solusi atas kebuntuan yang terjadi.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen + eight =