Jakarta, Suarabersama – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang bisa terjadi kapan saja. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan siaga menghadapi cuaca ekstrem serta memahami langkah evakuasi jika diperlukan.
Peringatan tersebut disampaikan dalam Prospek Cuaca Mingguan yang berlaku hingga 3 Februari 2025. BMKG mencatat peningkatan kelembaban udara di Indonesia akibat penguatan Monsun Asia, serta fenomena Seruakan Dingin yang telah memperburuk cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat di banyak wilayah.
Selain itu, fenomena La Nina yang masih dalam fase lemah, MJO (Madden-Julian Oscillation), dan gelombang atmosfer seperti Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin berpotensi meningkatkan curah hujan di banyak daerah, terutama di Aceh, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk 31 Januari hingga 3 Februari 2025. Hujan lebat dengan intensitas sedang hingga ekstrem berpotensi terjadi di berbagai wilayah, disertai kilat, petir, dan angin kencang. Wilayah yang lebih berisiko antara lain Sumatra Barat, Jawa Timur, Kalimantan, dan Papua.
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem ini, terutama potensi hujan lebat yang disertai angin kencang.



