Suara Bersama

Bentrok antar pendukung Paslon Pilkada Puncak Jaya kembali terjadi, satu tewas

suarabersama– Bentrok antar kelompok massa pendukung Paslon Pilkada kembali terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, Selasa (03/06/2025).

Bentrok saling serang terjadi di dua titik yakni Kampung Karubate dan Kampung Wuyuneri, Distrik Mulia. Akibat insiden bentrok tersebut, satu orang dilaporkan tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka.

Kapolres Puncak Jaya, AKBP Achmad Fauzan, membenarkan kejadian aksi bentrok tersebut dan menyebutkan bahwa situasi saat ini masih dalam pengendalian aparat gabungan TNI-Polri. “Benar, telah terjadi aksi saling serang antara kedua kelompok massa yang diduga berawal dari kesalah pahaman. Kami bersama TNI telah melakukan langkah-langkah penanganan dan pengamanan di lapangan untuk mencegah terjadinya korban kembali,” ujarnya.

Menurut Kapolres, bentrokan pertama kali terjadi sekitar pukul 11.00 WIT di Kampung Karubate. Peristiwa itu dipicu adanya tindakan salah satu warga yang melepaskan anak panah ke arah kelompok lain, meskipun tidak mengenai sasaran. Insiden tersebut memicu aksi pengejaran dan serangan balasan, hingga akhirnya menjalar ke wilayah Kampung Wuyuneri, depan SMA Negeri 1 Mulia.“Korban jiwa satu orang atas nama Gum Enumbi, seorang ASN Dinas Dukcapil usia 48 tahun, dikremasi oleh pihak keluarga di lokasi. Sementara dua korban luka lainnya akibat terkena panah di kaki,” ungkapnya.

Korban luka bernama Piki Murid (17 tahun), seorang pelajar dari Kampung Kulirik, Distrik Muara, terkena panah pada bagian tulang kering kaki kanan.  Kemudian seorang korban lagi atas nama David Enumbi (45 tahun), seorang ASN terkena panah di jempol kaki kanan.  Kapolres menyebut aparat gabungan terus melakukan penyekatan dan patroli mobile guna mengantisipasi terjadi bentrok lanjutan, karena hingga malam hari masih terpantau ketegangan di beberapa titik rawan.  “Kami terus meningkatkan kewaspadaan, termasuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi pembakaran rumah dan potensi penyusupan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata (KKB) yang berusaha kerap memanfaatkan situasi,” terang AKBP Fauzan.

Pihaknya menduga adanya provokasi dari pihak ketiga yang berasal dari luar Kota Mulia, khususnya dari wilayah Distrik Sinak, yang berperan dalam memperkeruh suasana.  Ditambah lagi, belum adanya kepastian terkait prosesi adat pemotongan tali panah dan pelantikan Bupati-Wakil Bupati terpilih dinilai menjadi pemicu berlanjutnya ketegangan antar massa.  Pemda Puncak Jaya dan Pemprov Papua Tengah diimbau untuk segera merespons situasi tersebut, khususnya dalam penyelesaian adat dan pelantikan kepala daerah terpilih. “Penyelesaian administratif dan adat akan sangat membantu dalam meredam emosi massa di lapangan,” ujar Kapolres.  Aparat keamanan juga menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Saat ini aparat keamanan gabungan TNI-Polri masih melakukan penjagaan ketat dan situasi belum dapat dikatakan kondusif.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

8 + 7 =