Jakarta – Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, Jawa Timur, ditutup sementara setelah satu kontainer berisi cengkeh yang dikembalikan dari Amerika Serikat (AS) terdeteksi terkontaminasi zat radioaktif Cesium 137 (Cs-137).
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kontaminasi Radionuklida Cs-137 bekerja sama dengan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya langsung mengambil langkah cepat dengan menutup akses kawasan pelabuhan.
Menurut laporan, satu kontainer berisi cengkeh tersebut tiba di Terminal Peti Kemas Tanjung Perak pada pukul 22.00 WIB, Sabtu (1/11).
“Telah dilakukan penanganan dengan menutup kawasan pelabuhan,” ujar Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Cesium-137, Bara Hasibuan, dalam keterangan tertulis, Senin (3/11).
Ia menjelaskan bahwa penutupan pelabuhan merupakan tindak lanjut untuk menangani kontainer dan produk cengkeh yang diduga terpapar radioaktif.
Bara menambahkan, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) telah melakukan pemeriksaan terhadap kontainer dan produk cengkeh produksi PT NJS yang dicurigai terkontaminasi Cs-137. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kontaminasi pada beberapa bagian produk.
Selain itu, Bapeten juga mendeteksi adanya kontaminasi Cs-137 pada bagian dalam kontainer, meskipun tingkat paparan yang terukur tergolong kecil. Sementara itu, bagian luar kontainer dipastikan bebas dari kontaminasi radioaktif.
Bapeten kemudian melakukan pemisahan antara produk yang terkontaminasi dan yang dinyatakan bersih. Produk yang terpapar Cs-137 dipindahkan ke kontainer baru milik PT NJS untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Satgas Penanganan Cs-137 kemudian menyegel seluruh produk yang mengandung paparan radioaktif tersebut untuk proses dekontaminasi dan pemusnahan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Produk yang diketahui terdeteksi Cs-137 akan dilokalisir (disegel) untuk selanjutnya dilakukan langkah dekontaminasi dan dimusnahkan,” tutup Bara. (*)



