Jakarta, Suara bersama – Bank Sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), sedang merencanakan strategi untuk menaikkan suku bunga, sebuah langkah yang diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan moneter negara tersebut. Menurut laporan Reuters pada Senin (29/7/2024), kebijakan ini akan menggarisbawahi pendekatan baru yang lebih konvensional dari BOJ di bawah kepemimpinan Gubernur Kazuo Ueda.
Strategi Utama Gubernur Kazuo Ueda
Kebijakan ini merupakan strategi utama Gubernur BOJ Kazuo Ueda, yang tengah menghadapi pro dan kontra terkait langkah-langkah pelonggaran moneter yang telah diambil dalam 25 tahun terakhir. Ueda berkomitmen untuk menavigasi perubahan ini meskipun menghadapi tantangan dari berbagai pihak.
Perubahan Norma Sosial dan Proyeksi Inflasi
“BOJ menggunakan gagasan tentang perubahan norma sosial Jepang untuk mendukung proyeksinya bahwa inflasi akan mencapai 2% secara berkelanjutan dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Nobuyasu Atago, mantan pejabat BOJ yang kini menjadi kepala ekonom di Rakuten Securities Economic Research Institute.
Namun, eksperimen tersebut dianggap gagal, karena inflasi yang terjadi lebih banyak dipicu oleh faktor eksternal seperti kendala pasokan akibat pandemi dan perang di Ukraina, yang menyebabkan kenaikan biaya impor dan mempertahankan inflasi di atas 2% selama lebih dari dua tahun.
Persepsi Publik yang Beragam
Persepsi publik terkait kebijakan ini beragam. Konsumen Jepang, yang selama ini percaya bahwa harga tidak akan naik pasca resesi tahun 1990-an, kini mulai mengubah pandangan tersebut. Aki Kuramoto, seorang pekerja kantoran berusia 55 tahun dengan dua anak, menyatakan, “Saya pikir inflasi akan berlangsung cukup lama dan harga produk akan terus naik. Kita perlu bersiap untuk itu,” saat berbelanja di sebuah supermarket di Tokyo.
Tantangan ke Depan
Keberhasilan kebijakan ini akan sangat tergantung pada bagaimana BOJ dapat mengelola harapan masyarakat dan menavigasi tantangan eksternal yang terus berkembang. Langkah ini akan menjadi ujian besar bagi Gubernur Ueda dalam mengarahkan perekonomian Jepang menuju stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
