Jakarta — Pemerintah Indonesia resmi memberikan pembebasan tarif masuk bagi sejumlah produk ekspor asal Amerika Serikat (AS). Kebijakan ini merupakan hasil pembicaraan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden AS Donald Trump.
Sementara itu, tarif produk ekspor Indonesia ke AS kini diturunkan menjadi 19 persen dari sebelumnya 32 persen yang sempat diberlakukan secara sepihak oleh pemerintahan Trump.
“Kami tidak akan membayar bea masuk. Kami akan mendapatkan akses penuh ke pasar Indonesia,” ucap Trump dalam konferensi pers, Selasa (15/7).
Kendati belum diumumkan secara rinci kapan implementasi tarif nol persen ini mulai berlaku, kebijakan tersebut dinilai akan menguntungkan eksportir AS, khususnya di sektor energi, teknologi, dan pertanian.
Data Kementerian Perdagangan RI yang dihimpun dari US Census Bureau menunjukkan bahwa sepanjang 2024, nilai ekspor AS ke Indonesia mencapai US$10,2 miliar atau sekitar Rp166 triliun.
Berikut 10 komoditas utama ekspor AS ke Indonesia yang akan mendapatkan fasilitas bebas tarif:
-
Bahan bakar mineral – US$1,63 miliar
-
Biji dan buah berminyak – US$1,26 miliar
-
Mesin dan peralatan mekanik – US$1,21 miliar
-
Bahan kimia organik – US$0,91 miliar
-
Residu dan limbah industri makanan – US$0,62 miliar
-
Pesawat dan suku cadangnya – US$0,52 miliar
-
Peralatan elektronik dan listrik – US$0,44 miliar
-
Bubur kayu dan kertas – US$0,40 miliar
-
Instrumen optik dan presisi – US$0,27 miliar
-
Produk susu, telur unggas, dan madu – US$0,21 miliar
Langkah ini diperkirakan akan memperkuat hubungan dagang antara kedua negara, namun juga memicu kekhawatiran industri lokal terhadap potensi lonjakan produk impor dari AS.
