Jakarta, Suarabersama.com – Amerika Serikat (AS) mengapresiasi langkah nyata Indonesia dalam negosiasi tarif. Proses ini menjamin keberlanjutan hubungan dagang yang saling menguntungkan antara kedua negara.
Dalam pernyataan resmi Kemenko Perekonomian RI pada Sabtu (19/4/2025), Secretary of Commerce AS, Howard Lutnick, memuji komitmen serta proposal konkret dari Indonesia yang dinilainya menguntungkan kedua pihak. Hal ini menjadi pembeda dari beberapa negara lain yang proposalnya belum diterima AS. Lutnick juga mendukung target penyelesaian negosiasi dalam 60 hari dan menyarankan penyusunan agenda teknis bersama DoC dan USTR.
“Kami mengapresiasi langkah konkret Indonesia untuk melakukan negosiasi tarif. Ke depan, AS dan Indonesia akan terus melanjutkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan,” ujar Lutnick, Minggu (20/4/2025).
Pernyataan itu disampaikan saat pertemuan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, usai Airlangga berdiskusi dengan USTR. Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang langsung mendapat tanggapan positif dari otoritas AS.
Presiden Trump telah menunjuk Lutnick, Ambassador Greer (USTR), dan Scott Bessent (Secretary of Treasury) untuk menangani kebijakan tarif AS. DoC merumuskan kebijakan umum, sementara USTR menangani teknis negosiasi.
Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari diskusi daring sebelumnya. Hubungan baik ini mempercepat langkah Indonesia dalam masa awal penundaan tarif resiprokal, termasuk agenda pertemuan dengan USTR dan Treasury.
“Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick yang memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang,” kata Airlangga.
Indonesia menawarkan peningkatan impor dari AS, seperti energi dan produk pertanian, serta kerja sama mineral kritis dan penyelesaian hambatan non-tarif. Delegasi RI dipimpin Airlangga dan didampingi sejumlah pejabat tinggi ekonomi dan perdagangan.
