Suara Bersama

Aparat Keamanan Gandeng Ulama Antisipasi Tawuran Remaja Selama Ramadhan

Jakarta, Suarabersama.com – Kepolisian Metro Jakarta Utara menggandeng para ulama untuk mencegah terjadinya tawuran antar remaja selama bulan Ramadhan. Kepolisian juga telah mendirikan 21 pos pantau di seluruh wilayah Jakarta Utara guna mengawasi dan mencegah potensi gangguan keamanan, seperti tawuran, yang kerap terjadi selama bulan suci. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Ahmad Fuady, menjelaskan bahwa pos-pos tersebut dibangun untuk mengantisipasi peningkatan kegiatan masyarakat yang dapat memicu kerawanan keamanan.

“Pos pantau kami dirikan dalam rangka mengantisipasi adanya peningkatan kegiatan masyarakat dalam rangka melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan, yang berpotensi memicu gangguan kamtibmas,” kata Ahmad Fuady, Rabu (26/2).

Sementara itu, Soeprapto, kriminolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), mengungkapkan bahwa fenomena perang sarung yang awalnya dimaksudkan untuk meramaikan bulan Ramadhan kini sering kali berujung pada kekerasan. Menurut Soeprapto, perang sarung kini telah bertransformasi menjadi tindakan saling menyakiti, mirip dengan fenomena klitih yang sebelumnya dianggap sebagai kegiatan baik untuk mengisi waktu luang.

“Perang sarung kini telah berubah menjadi perang sungguhan untuk saling menyakiti, mirip dengan fenomena klitih yang sebelumnya juga dianggap sebagai kegiatan baik untuk mengisi waktu luang,” ujar Soeprapto kamis (27/2).

Pada awalnya, perang sarung bertujuan untuk meramaikan bulan suci Ramadhan dengan cara yang tidak menyakiti, namun kini makna tradisi tersebut telah bergeser menjadi ajang permusuhan. “Intinya, tradisi yang semula bertujuan menciptakan keakraban, telah bergeser menjadi menciptakan permusuhan,” imbuh Soeprapto.

Pihak berwenang di Sleman dan Jakarta Utara terus berupaya menjaga ketertiban dan keamanan selama bulan Ramadhan dengan meningkatkan koordinasi serta pengawasan di wilayah-wilayah yang dianggap rawan gangguan. Masyarakat juga diingatkan untuk lebih waspada terhadap potensi gangguan yang bisa merusak kedamaian selama bulan suci ini. Pihak berwenang mengajak orang tua untuk turut berperan aktif dalam mengawasi dan mengingatkan anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam aksi kekerasan atau tawuran.

(HP)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

seventeen + eleven =