Suara Bersama

Anwar Ibrahim Soroti Dampak Tarif AS, Usul Pertemuan ASEAN-Amerika

Jakarta, Suarabersama.com – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengungkapkan bahwa dirinya telah mengirimkan surat secara pribadi kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, guna mengusulkan pertemuan antara AS dan negara-negara Asia Tenggara. Langkah ini diambil sebagai respons atas kekhawatiran terhadap rencana kenaikan tarif oleh pemerintahan AS.

“Transisi dalam tatanan geopolitik sedang berlangsung dan sistem perdagangan global berada di bawah tekanan lebih lanjut dengan penerapan tarif sepihak AS baru-baru ini,” ujar Anwar dalam pidatonya pada Senin, 26 Mei 2025, dalam rangkaian KTT ASEAN ke-46 yang digelar di Kuala Lumpur.

“Proteksionisme bangkit kembali saat kita menyaksikan multilateralisme yang hancur berantakan,” tambahnya, sebagaimana dikutip dari China Daily Asia.

Malaysia saat ini memegang posisi sebagai ketua ASEAN dan menjadi tuan rumah dua KTT sepanjang tahun 2025. Pertemuan yang sedang berlangsung menandai dimulainya KTT pertama, yang menitikberatkan pada isu ketahanan ekonomi dan perdagangan kawasan.

Terkait dengan surat kepada Trump, Anwar menjelaskan bahwa pengiriman surat itu dilakukan sebagai tindak lanjut atas kesepakatan bersama para menteri luar negeri ASEAN yang dicapai pada awal tahun ini.

Pada pembukaan KTT, Anwar menyerukan agar negara-negara anggota ASEAN mempererat kerja sama dalam menghadapi dinamika global yang kian berubah.

“Bagi ASEAN, perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kita sering kali bergantung pada tatanan internasional yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan, yang berlandaskan pada arus perdagangan, modal, dan manusia yang bebas. Fondasi ini sekarang sedang dibongkar di bawah kekuatan tindakan sewenang-wenang,” katanya.

Dalam sambutannya, Anwar juga menyoroti pentingnya menjalin kemitraan strategis dengan negara-negara sahabat. Ia menyinggung penyelenggaraan KTT ASEAN-Tiongkok-GCC pertama, yang mempertemukan ASEAN dengan Tiongkok—mitra ekonomi terbesar di kawasan—dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fifteen + three =