Suara Bersama

Anggota Bais TNI Ditangkap Brimob: Ini Penjelasan Resmi Mabes TNI

Jakarta, Suarabersama.com – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, memberikan penjelasan terkait insiden penangkapan seorang anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI oleh personel Brimob, yang dituduh sebagai provokator dalam aksi demonstrasi.

Menurut Freddy, anggota BAIS tersebut memang sedang menjalankan tugas resmi untuk melakukan pemantauan dan pengumpulan informasi terkait demonstrasi yang berlangsung.

“Anggota Bais TNI memang harus melaksanakan deteksi dini, kemudian cegah dini terhadap segala upaya-upaya ancaman, karena itu dimanapun situasi yang sekiranya mengancam, pasti akan ada rekan-rekan kita di situ,” kata Freddy dalam jumpa pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.

Insiden ini terjadi pada Kamis, 28 Agustus, saat terjadi bentrokan antara massa aksi dan aparat Brimob di kawasan Flyover Slipi, Jakarta Barat. Kala itu, aparat Brimob membubarkan massa, yang kemudian terbagi ke dua arah, yakni ke Pejompongan dan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Ketika pasukan Brimob di Bendungan Hilir hendak bergabung dengan rekan mereka di Pejompongan, Mayor SS, anggota BAIS, mengikuti pergerakan pasukan tersebut sebagai bagian dari tugas intelijen.

“Pukul 23.25 WIB, Mayor SS dan rekannya memonitor unjuk rasa di area pom bensin, namun Mayor SS dan rekannya berbagi jarak di area pom bensin sekitar 50 meter terpisah karena adanya asap gas air mata,” kata Freddy.

Dalam kondisi terpisah inilah, Mayor SS ditangkap oleh seorang anggota Brimob yang tidak mengenalinya sebagai aparat intelijen.

“Nah di sini ada percakapan dari rekan Brimob dan Mayor SS. Percakapan itu yaitu, dari Brimob menyampaikan ‘kamu itu ikut-ikutan demo?’ dengan nada surat tinggi. Kemudian dijawab oleh Mayor, ‘saya tidak ikut demo pak’ Lanjut, ‘kamu ngapain kamu disini kalau tidak ikut demo?’ kata Mayor SS,” ujar Freddy menirukan percakapan antara anggota Brimob dan Mayor SS.

Mayor SS kemudian menyampaikan bahwa dirinya adalah personel BAIS yang sedang menjalankan tugas resmi. Namun, petugas Brimob tersebut tidak langsung mempercayainya.

Setelah Mayor SS menunjukkan identitas militer, yakni kartu anggota TNI, oknum Brimob tersebut memfoto wajah dan identitasnya, sebelum akhirnya melepaskannya di tengah kerumunan massa.

Freddy menduga kuat bahwa foto identitas Mayor SS yang beredar di media sosial, lengkap dengan narasi seolah TNI adalah provokator aksi, berasal dari peristiwa ini.

Ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam menerima informasi, terutama yang beredar di media sosial, karena bisa saja menyesatkan dan memicu ketegangan antar-institusi.

Dia berharap masyarakat jeli dalam menerima info dan tidak termakan berita hoaks yang berpotensi mengadu domba dua instansi seperti ini. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

one + 13 =