Suara Bersama

Ancaman Siber Meluas, Sektor Hospitality Jadi Sasaran Baru

Jakarta, Suarabersama.com – Perusahaan keamanan siber Ensign InfoSecurity mengungkapkan bahwa sektor hospitality termasuk perhotelan dan kuliner menjadi sasaran baru serangan siber di Indonesia sepanjang tahun 2024. Hal ini diungkap dalam laporan Lanskap Ancaman Siber 2025 yang dipresentasikan di Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2025).

“Kita amati ada dua target baru tahun ini, yaitu sektor hospitality dan institusi penegak hukum serta keamanan, yang tidak ditemukan pada tahun sebelumnya,” ujar Head of Consulting Ensign InfoSecurity, Adithya Nugraputra.

Menurutnya, sektor perhotelan menjadi incaran karena tingginya aktivitas strategis yang berlangsung di hotel, seperti konferensi dan pertemuan tokoh penting. Hal ini membuka peluang bagi pelaku siber untuk melakukan spionase atau pencurian data dari para tamu penting.

“Hotel sering menjadi tempat menginap dan rapat tokoh-tokoh penting, sehingga meningkatkan minat aktor siber untuk memata-matai aktivitas mereka,” jelasnya.

Selain sektor baru tersebut, industri teknologi, media, dan telekomunikasi (TMT), keuangan dan perbankan, serta layanan publik masih menjadi target utama serangan siber.

Jenis serangan paling dominan sepanjang 2024 adalah denial-of-service (DoS) yang mencakup hampir 50% dari total insiden. Sementara kebocoran data menjadi jenis serangan terbesar kedua, dengan porsi sekitar 25%.

Adithya juga menyoroti peningkatan kemampuan pelaku siber yang kini memanfaatkan teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan (AI), untuk menyusup ke sistem secara lebih tersembunyi dan efisien.

Durasi keberadaan pelaku dalam sistem tanpa terdeteksi atau dwell time juga meningkat drastis di kawasan Asia Pasifik. Angka maksimum dwell time naik dari 40 hari pada 2023 menjadi 201 hari di 2024, sementara angka minimum naik dari tiga menjadi tujuh hari.

“Organisasi tidak bisa lagi menganggap sistem mereka sudah aman. Perlu pemeriksaan berkala, penambalan kerentanan, dan pembaruan sistem agar tetap relevan menghadapi ancaman siber yang terus berkembang,” tegas Adithya.

(HP)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eighteen − 9 =