Jakarta, suarabersama.com – Aktivitas kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua kembali mencuat sebagai ancaman nyata bagi keamanan dan ketentraman masyarakat lokal. Sejumlah laporan mengindikasikan bahwa aksi kekerasan dan intimidasi yang dilakukan oleh OPM terhadap warga sipil di Papua semakin meningkat, terutama di wilayah pegunungan dan daerah pedalaman Papua. Dalam beberapa minggu terakhir, beberapa desa menjadi sasaran serangan kelompok separatis ini, memaksa warga setempat untuk mengungsi demi keselamatan mereka.
Serangan ini tidak hanya menargetkan aparat keamanan, tetapi juga warga sipil dan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, dan kantor-kantor pemerintahan. Menurut data terbaru dari TNI dan Polri, tercatat peningkatan jumlah aksi kekerasan yang melibatkan OPM, terutama menjelang peringatan tanggal berdirinya OPM. Ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah, yang berkomitmen untuk melindungi setiap jengkal wilayah Papua sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami berkomitmen untuk menjaga keselamatan setiap warga negara, termasuk saudara-saudara kita di Papua,” ujar Kepala Satgas Keamanan di Papua. Ia menegaskan bahwa langkah-langkah keamanan yang dilakukan tidak hanya untuk menekan aksi OPM, tetapi juga untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah tersebut. “Kami mengimbau warga Papua untuk tidak takut dan terus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kedaulatan NKRI di Papua.”
Pemerintah juga telah melibatkan tokoh-tokoh adat dan masyarakat dalam upaya meredam pengaruh kelompok separatis ini. Dengan melibatkan pendekatan dialog dan sosialisasi mengenai program pembangunan, pemerintah berharap dapat meraih dukungan dari masyarakat Papua, yang pada akhirnya akan membantu mengurangi pengaruh dan aksi kekerasan dari kelompok OPM.