Jakarta, Suarabersama.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya membangun dan menjaga hubungan dengan negara lain dalam rangka mengembangkan ekonomi Indonesia, termasuk dengan Republik Rakyat China (Tiongkok).
Ia menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia telah menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan global berkat kemitraan strategis yang terjalin dengan China.
“Didukung oleh pesatnya transformasi digital secara global, Indonesia dan Tiongkok telah memperkuat jalur pembangunan ekonomi kedua negara. Selain proyek-proyek investasi besar, institusi-institusi Tiongkok juga telah lama mendukung upaya untuk memperkuat strategi pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, khususnya dalam mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perekonomian baru yakni ekonomi hijau dan digital,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (20/9/2024).
Pernyataan ini disampaikan Airlangga dalam acara Peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat China yang diselenggarakan di Jakarta pada Kamis (19/9).
Dia juga menyebutkan bahwa China telah menjadi mitra kunci bagi Indonesia dalam sektor perdagangan dan investasi, dengan total perdagangan bilateral antara China dan Indonesia pada tahun 2023 mencapai US$ 127,8 miliar (tidak termasuk Hong Kong).
Dalam konteks kerja sama regional, Airlangga menambahkan bahwa ASEAN dan China kini berada pada puncak hubungan perdagangan tertinggi, dengan volume perdagangan yang mencapai rekor baru sebesar US$ 702 miliar pada tahun 2023. Ini menjadikan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar ASEAN selama 15 tahun berturut-turut.
Airlangga menekankan bahwa potensi kolaborasi antara Indonesia dan China masih sangat luas. Peluang baru di sektor teknologi, energi ramah lingkungan, ekonomi digital, dan inovasi semakin terbuka.
Dia juga menyoroti proyek Kereta Cepat Whoosh yang berperan dalam meningkatkan konektivitas serta kerja sama dalam pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus yang patut diperhatikan.
Selain itu, Airlangga mencatat kemajuan Tsinghua Southeast Asia Center di Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura, Bali, yang telah beroperasi penuh sejak diresmikan pada 16 November 2022.
Di akhir bulan ini, Tsinghua Southeast Asia Center, bersama dengan Dewan Nasional KEK, KEK Kura-Kura Bali, dan Lembaga Insinyur Indonesia (PII), akan mengadakan acara berbagi pengetahuan dan jaringan di bidang artificial intelligence dan semikonduktor. Acara ini diharapkan dapat memfasilitasi kolaborasi erat antara cendekiawan dan pelaku industri dari Indonesia dan China.
“Kemitraan antara Indonesia dan Tiongkok saling melengkapi dan saling menguntungkan. Saya yakin bahwa Pemerintahan Indonesia yang akan datang akan mampu meneruskan pencapaian-pencapaian yang telah dicapai sehingga semakin memperkuat dan merevitalisasi perekonomian masing-masing negara,” kata Menko Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menegaskan bahwa Indonesia, sama seperti China, terbuka terhadap kemitraan dengan semua negara dan mendukung multilateralisme. Dengan memperkuat kerja sama, dia percaya bahwa kedua negara dapat membangun kemitraan yang bermanfaat, baik bagi masing-masing negara maupun untuk kontribusi terhadap ekonomi global.
“Pada kesempatan yang baik ini, izinkan saya atas nama Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan ucapan selamat yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah dan rakyat Tiongkok atas peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok,” pungkas Airlangga.
(XLY)



