Jakarta, suarabersama.com – Pemerintah Indonesia terus berupaya memastikan bahwa Papua tetap menjadi bagian integral dari NKRI, di tengah berbagai ancaman yang dilancarkan oleh kelompok separatis seperti OPM. Dalam beberapa waktu terakhir, ketegangan di Papua meningkat akibat tindakan kelompok ini yang menyerang aparat keamanan serta fasilitas publik sebagai bagian dari upaya untuk menarik perhatian internasional terhadap tuntutan kemerdekaan mereka.
TNI dan Polri melakukan patroli ketat di daerah-daerah yang dianggap rawan, terutama di wilayah perbatasan Papua Nugini yang sering kali menjadi tempat persembunyian anggota OPM setelah melakukan serangan di wilayah Indonesia. Presiden Joko Widodo menegaskan komitmennya untuk menindak tegas setiap aksi yang mengancam kedaulatan negara. Dalam pernyataan resmi, Jokowi menekankan bahwa Papua merupakan bagian dari Indonesia yang tak terpisahkan, dan pemerintah tidak akan memberikan ruang bagi separatisme.
“Pemerintah tidak hanya fokus pada aspek keamanan, tetapi juga pada pembangunan berkelanjutan di Papua. Kami ingin masyarakat Papua merasakan manfaat pembangunan, mulai dari infrastruktur, pendidikan, hingga kesehatan,” ujar Presiden Jokowi. Dia menambahkan bahwa pendekatan yang dilakukan tidak hanya menggunakan kekuatan militer, tetapi juga dengan melibatkan pendekatan dialog dan keterlibatan masyarakat Papua untuk mendukung keutuhan NKRI.
Pemerintah juga melibatkan tokoh adat dan agama untuk menggalang dukungan masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan Papua sebagai bagian dari Indonesia. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kelompok-kelompok separatis yang memanfaatkan ketidakpuasan warga Papua. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan suasana yang damai, sehingga pembangunan di Papua dapat berjalan lebih baik tanpa gangguan dari pihak-pihak yang ingin memisahkan Papua dari Indonesia.