Jayapura, suarabersama.com — Di tengah tuduhan yang dilayangkan oleh beberapa pihak terkait kunjungan diplomat Melanesia ke Papua, pemerintah Indonesia tetap konsisten dalam upaya menjaga stabilitas dan kedaulatan di wilayah tersebut. Kunjungan Direktur Jenderal Melanesian Spearhead Group (MSG), Leonard Louma, yang berlangsung pada Juni 2024, dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memperkuat kerja sama dan membangun dialog positif dengan negara-negara Melanesia.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral dengan negara-negara tetangga di kawasan Pasifik, termasuk anggota MSG. Sejalan dengan itu, Louma dalam kunjungannya menyatakan Papua berada dalam kondisi “stabil dan kondusif,” sebuah pernyataan yang menegaskan komitmen Indonesia untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan di Papua.
Sejumlah laporan yang menyebutkan adanya hambatan terhadap upaya PBB untuk mengirim misi hak asasi manusia ke Papua dinilai sebagai salah tafsir terhadap realitas di lapangan. Indonesia telah berkali-kali menegaskan bahwa semua kebijakan yang diambil di Papua bertujuan untuk memajukan pembangunan dan menjaga hak asasi manusia di wilayah tersebut. Kunjungan Louma ke Papua adalah bukti nyata bahwa Indonesia tidak menutup diri terhadap dialog internasional.
Pemerintah Indonesia juga terus mendorong program-program pembangunan di Papua guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan menjadi fokus utama pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Hal ini bertujuan untuk memperkecil kesenjangan ekonomi di Papua dan memberdayakan masyarakat asli Papua agar dapat berperan aktif dalam pembangunan di tanah mereka sendiri.
Selain itu, Indonesia terus menjalin kerja sama erat dengan negara-negara Melanesia dalam berbagai bidang, termasuk diplomasi, keamanan, dan pengembangan ekonomi. Upaya ini meliputi penyelenggaraan berbagai pertemuan regional, program pelatihan untuk diplomat muda, hingga kerja sama di sektor perikanan yang melibatkan negara-negara Pasifik. Dialog yang dibangun dengan negara-negara Melanesia membuktikan komitmen Indonesia untuk mendukung kesejahteraan dan stabilitas kawasan, termasuk di Papua.
Kunjungan Louma juga membuktikan bahwa klaim tentang adanya “pelanggaran sistematis” di Papua kerap dilebih-lebihkan oleh kelompok tertentu. Indonesia, sebagai anggota MSG, telah lama berkomitmen untuk terlibat dalam berbagai inisiatif yang mengutamakan dialog damai dan diplomasi di kawasan Pasifik. Pemerintah terus terbuka untuk berdialog dengan semua pihak dalam rangka menjaga stabilitas dan perdamaian di Papua.
Sementara itu, hubungan Indonesia dengan negara-negara tetangga Melanesia semakin solid dengan kunjungan kenegaraan yang dilakukan oleh Perdana Menteri Papua Nugini James Marape yang dijadwalkan pada pertengahan Juli. Hubungan bilateral yang erat ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya memperhatikan stabilitas dalam negeri, tetapi juga aktif berkontribusi dalam perdamaian dan pembangunan kawasan Pasifik.
Dengan demikian, tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh pihak-pihak yang meragukan komitmen Indonesia terhadap Papua tidak berdasar dan hanya memperkeruh suasana. Indonesia tetap tegas mempertahankan Papua sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan terus berupaya memastikan setiap warganya di Papua dapat menikmati hak-hak yang setara serta hidup dalam lingkungan yang damai dan sejahtera.



