Suara Bersama

Inovasi Pemberdayaan Desa Air Talas: Jeruk Bali Jadi Produk Bernilai Tinggi dan Solusi Lingkungan

Jakarta, Suarabersama – Desa Air Talas, yang terletak di Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, merupakan desa transmigrasi masyarakat Bali yang berada di Ring 1 Pemberdayaan Masyarakat oleh PT Pertamina EP Limau Field. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani jeruk.

 

PT Pertamina EP Limau Field berhasil mengidentifikasi potensi desa yang selaras dengan bisnis utama mereka. Pada tahun 2022, terbentuklah kelompok BUDE ARTA yang mengelola buah jeruk menjadi produk makanan, seperti pie susu, sirup, dan selai jeruk.

 

“Kehadiran program PT Pertamina EP Limau Field sangat bermanfaat bagi warga Desa Air Talas,” kata I Gede Arsana, Kepala Desa Air Talas, Kamis (12/9/2024).

 

Saat ini, sekitar 350 kepala keluarga di desa tersebut membudidayakan jeruk yang berasal dari Bali, dengan karakteristik manis. Kebun jeruk di desa ini bisa dipanen tiga kali setahun, dengan total produksi mencapai 300 ton per tahun.

 

Sebelum ada Pertamina, jeruk dengan rasa asam sulit dijual atau hanya memiliki nilai rendah. Adanya kelompok BUDE ARTA membantu pelatihan dan pengembangan SDM, termasuk pelatihan produksi makanan berbahan dasar jeruk, seperti pie susu dan sirup.

 

Pada tahun 2024, inovasi baru hadir berupa program bio plastik bernama PAKLEK MANIS, yang berfokus pada pengolahan limbah kulit jeruk menjadi kantong kresek ramah lingkungan.

 

Selain itu, kelompok baru bernama Amerta juga terbentuk. Kelompok ini tidak hanya mengolah limbah jeruk menjadi bio plastik, tetapi juga memproduksi sabun dari kulit jeruk, menyusul temuan masalah lingkungan di sekitarnya.

 

“Dengan permasalahan tersebut, PT Pertamina EP Limau Field memperkenalkan program ‘OraPlast: Dari Limbah Menjadi Rupiah’,” tambahnya.

 

Pemanfaatan limbah jeruk di desa ini mencapai 10,4 ton per bulan, dan telah berhasil mengurangi penggunaan plastik di Rumah Sakit Prabumulih sebanyak 26%, atau sekitar 37,88 ton per tahun. Emisi CO2 pun berkurang sebanyak 521,79 ton melalui penggunaan OraPlast.

 

Penjualan produk BUDE ARTA meningkat 59%, dari Rp 411.111 per bulan menjadi Rp 1.000.000 per bulan. Pendapatan petani jeruk juga naik 20%. Sementara itu, pengolahan kulit jeruk meningkatkan pendapatan 12 orang sebesar Rp 4.185.000 per bulan, serta membantu mengentaskan kemiskinan di desa tersebut.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five + 16 =