Jakarta, Suarabersama.com – Transformasi digital menjadi kunci bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan bisnis di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Dalam satu dekade terakhir, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mendorong pelaku UMKM untuk menerapkan digitalisasi guna meningkatkan kapasitas dan jangkauan distribusi.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Hokky Situngkir, menjelaskan bahwa digitalisasi UMKM adalah langkah krusial untuk meningkatkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional. Ia mengungkapkan bahwa dengan hanya 26 persen pelaku UMKM yang sudah beralih ke platform digital, masih banyak potensi yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat ekonomi nasional.
“Pertumbuhan UMKM dalam era digital ini eksponensial. Namun, baru 26 persen dari 64 juta UMKM yang telah beralih ke platform digital. Potensi ini harus terus kita optimalkan,” ujarnya dalam siaran pers pada Selasa (17/09/2024).
Menurut Dirjen Hokky Situngkir, digitalisasi membawa berbagai keuntungan, terutama dalam hal ekspansi pasar. Ia menyatakan bahwa digitalisasi dapat mengoptimalkan efisiensi operasional UMKM melalui manajemen rantai pasok yang lebih baik.
“Dengan digitalisasi, UMKM bisa memperluas jangkauan pasar, tidak hanya secara lokal tetapi juga internasional. Ini membuka peluang bagi mereka untuk meningkatkan volume penjualan dan potensi ekspor,” kata Hokky.
Lebih jauh, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo mengungkapkan bahwa digitalisasi meningkatkan peluang keberhasilan UMKM. Ini juga diiringi dengan akses yang lebih luas ke program pembiayaan dan investor bagi UMKM yang sudah go digital.
Meski menawarkan banyak manfaat, transformasi digital juga menghadirkan sejumlah tantangan. Dirjen Hokky Situngkir menyoroti bahwa kendala infrastruktur dan keterampilan digital masih menjadi hambatan utama bagi sebagian besar UMKM.
Isu keamanan siber juga menjadi perhatian utama dalam proses digitalisasi UMKM. Menurut Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, banyak pelaku UMKM yang rentan terhadap serangan ransomware.
“Banyak UMKM yang menjadi korban serangan ransomware karena kurangnya kesadaran akan pentingnya keamanan siber. Ini adalah masalah serius yang harus segera diatasi,” tegas Hokky.
Oleh karena itu, dalam menghadapi tantangan di masa depan, Dirjen Hokky Situngkir menekankan agar pelaku UMKM perlu meningkatkan empat aspek utama, yaitu keterampilan digital, budaya digital, etika digital, dan keamanan digital.
(XLY)