Jakarta, Suarabersama.com – Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia, Paus Fransiskus, mengunjungi Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis siang, (5/9). Kunjungan ini akan menjadi momen istimewa bagi sekitar 100 orang kaum disabilitas, orang tua, serta mereka yang kurang beruntung dari sisi ekonomi, untuk bertemu langsung dengan Sri Paus.
Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI, Romo Anthonius Steven Lalu, menegaskan bahwa pertemuan ini bukan merupakan acara pembagian bantuan.
“Yang akan berjumpa dengan Paus adalah teman-teman kaum disabilitas, ada 100-an orang yang diundang, termasuk orang sakit, orang tua, dan mereka yang mengalami kemiskinan,” ungkap Romo Steven.
Meski acara ini bukan dalam rangka pemberian bantuan, Romo Steven menambahkan bahwa gereja dan lembaga terkait sudah menyalurkan bantuan sebelumnya, baik melalui pelayanan gereja, Lembaga Dharma Daya Keuskupan Agung Jakarta, maupun kongregasi para suster.
“Dengan demikian, teman-teman ini bukan datang untuk menerima bantuan, tapi untuk berjumpa dengan Papa Suci, dengan Paus,” lanjutnya.
Paus Fransiskus selalu menekankan bahwa tak boleh ada kelompok yang tertinggal, terutama mereka yang berada dalam situasi rentan seperti kaum disabilitas, orang miskin, dan orang sakit. Pesan ini sering kali ia sampaikan dalam berbagai kesempatan, termasuk pada Sinode Gereja Katolik dunia.
“Paus selalu mengatakan tidak boleh ada yang tertinggal, termasuk kaum disabilitas, orang miskin, orang tua, dan orang sakit,” tegas Romo Steven.
Pertemuan ini menjadi kesempatan bagi mereka yang sering kali dianggap lemah dalam masyarakat untuk bertemu dan berbagi momen berharga dengan pemimpin spiritual Katolik, menguatkan pesan Paus bahwa mereka tidak boleh diabaikan atau ditinggalkan.
(SO)