Suara Bersama

IKN membutuhkan 100 tahun untuk menjadi pusat ekonomi baru Indonesia

Jakarta, Suarabersama.com – Ibu Kota Nusantara (IKN) diperkirakan akan memerlukan waktu sekitar 100 tahun untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia. Pernyataan ini disampaikan oleh Ahli Tata Kota dan Permukiman dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Jehansyah Siregar, saat acara di Kantor PUPR pada Kamis (15/8/2024).

Jehansyah Siregar bersama Andrinov Chaniago menghadiri peluncuran buku berjudul “9 Alasan dan 8 Harapan Memindahkan Ibukota”. Menurut Jehansyah, pencapaian cita-cita pemerintah untuk menciptakan pusat perekonomian baru memerlukan waktu yang panjang, di mana pemerintah harus terlebih dahulu mengembangkan ekosistem IKN. “Sekarang developer power, itu yang perlu ditingkatkan terus, itu yang akan terus membakar pembangunan di sana. Saya perkirakan dalam 100 tahun ke depan itu terbentuk yang disebut epicentrum baru,” ungkap Jehansyah setelah peluncuran bukunya.

Jehansyah juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan pembangunan IKN, mengingat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) telah mencapai 7 persen. Selain itu, proyek megaproyek IKN saat ini dilaporkan telah menghabiskan anggaran APBN sekitar Rp80 triliun selama dua tahun konstruksi. Ketua Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga, menyatakan bahwa “anggaran tersebut digunakan menggarap 104 paket terkontrak. Perinciannya, serapan APBN senilai Rp80 triliun dibagi dalam tiga pelaksanaan paket fisik terkontrak.”

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan bahwa dalam tahap pembangunan, IKN telah memberikan kontribusi positif. “Pembangunan IKN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di tengah Indonesia hingga saat ini telah mengalami kemajuan,” jelasnya.

 

(XLY)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five × 5 =