Suara Bersama

Nilai Tukar Rupiah Diproyeksikan Menguat dibawah Rp. 16.000 per USD

Jakarta, Suarabersama.com – Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini, Kamis, 8 Agustus 2024, akan ditutup menguat. Sebelumnya, rupiah ditutup menguat sebesar 129 poin pada level Rp16.035 per dolar AS. “Mata uang rupiah fluktuatif, namun ditutup menguat di rentang Rp15.980-Rp16.050,” jelasnya dalam analisis rutinnya.

Ibrahim menjelaskan bahwa saat ini para pedagang mengharapkan adanya pemangkasan suku bunga oleh The Fed sebesar 110 basis poin tahun ini. Berdasarkan CME FedWatch Tools, peluang pemangkasan sebesar 50 basis poin pada bulan September hampir mencapai 70 persen, turun dari 85 persen pada hari Senin lalu.

“Para pembuat kebijakan bank sentral AS pada hari Senin menolak anggapan bahwa data pekerjaan Juli yang lebih lemah dari perkiraan berarti ekonomi sedang dalam resesi,” ujar Ibrahim. Namun, mereka juga memperingatkan bahwa The Fed perlu memangkas suku bunga untuk menghindari hasil seperti itu.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bank of Japan (BoJ), Shinichi Uchida, mengungkapkan bahwa bank sentral Jepang tidak akan menaikkan suku bunga selama pasar masih tidak stabil. Komentarnya memicu optimisme bahwa suku bunga Jepang tidak akan meningkat tajam seperti yang diperkirakan sebelumnya. BOJ telah menaikkan suku bunga minggu lalu dan mengisyaratkan kemungkinan kenaikan lebih lanjut tahun ini.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2024 sebesar US$145,4 miliar, meningkat dibandingkan akhir Juni 2024 yang sebesar US$140,2 miliar. “Kenaikan posisi cadangan devisa ini terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resminya pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2024 setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor serta pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Bank sentral menilai bahwa cadangan devisa ini cukup untuk mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. BI memandang cadangan devisa tetap memadai dan dapat terus mendukung ketahanan sektor eksternal ke depan.

(XLY)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 + 2 =