Jakarta, Suarabersama.com – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan bahwa proyeksi penjualan mobil listrik di Indonesia diperkirakan akan mencapai 2 juta unit pada tahun 2025. Prediksi ini didorong oleh percepatan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah.
Menurut Moeldoko, posisi Indonesia dalam pengembangan industri baterai terintegrasi sangat kuat. Dengan hal ini, Indonesia diperkirakan akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia pada tahun 2045.
“Dengan menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar untuk kendaraan listrik, dan potensi penjualan kendaraan roda dua diproyeksikan kurang lebih 8 juta unit pada tahun 2025. Sementara itu, kendaraan roda empat diperkirakan akan mencapai 2 juta unit,” ujar Moeldoko dalam acara International Battery Summit di Jakarta, Senin (29/7/2024).
Moeldoko mengakui bahwa beberapa tahun lalu, Indonesia menghadapi kesulitan dalam mencari atau membeli mobil listrik. Namun, saat ini mulai banyak merek mobil listrik yang bermunculan di Indonesia.
“Beberapa tahun yang lalu kita masih kesulitan mencari atau membeli mobil listrik, tapi sekarang sudah mulai muncul berbagai merek baru yang sangat kompetitif di Indonesia,” kata Moeldoko.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa untuk membangun ekosistem baterai kendaraan listrik di dalam negeri, pemerintah telah membentuk holding baterai yang dikenal dengan nama Indonesia Battery Corporation (IBC). Holding ini melibatkan MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT PLN (Persero), dan PT Pertamina (Persero).
“Empat perusahaan yang tergabung dalam IBC adalah PT Mining Industry Indonesia atau MIND ID, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang Tbk. Keempat perusahaan ini bergabung untuk membentuk IBC dengan tujuan membangun industri baterai di Indonesia,” jelasnya.
(XLY)
