Jakarta, Suarabersama.com – laporan yang dirilis oleh pemerintah Singapura menyatakan terdapat peningkatan signifikan dalam penggunaan cryptocurrency oleh kelompok teroris sebagai sarana untuk mendanai kegiatan mereka. Meskipun uang tunai tetap menjadi metode utama, cryptocurrency memberikan keuntungan seperti anonimitas dan kemudahan transfer antar negara, yang sangat menggoda bagi kelompok teroris.
Kelompok teroris menggunakan cryptocurrency untuk berbagai tujuan, mulai dari membeli senjata hingga mendanai operasional sehari-hari mereka. Keuntungan utama dari penggunaan crypto adalah kemampuannya untuk menghindari deteksi oleh otoritas keuangan konvensional, sehingga menyulitkan proses pelacakan dan pencegahan.
Laporan dari Kementerian Dalam Negeri Singapura mengevaluasi ancaman terorisme terhadap negara tersebut dan menyimpulkan bahwa, meskipun tidak ada indikasi serangan yang akan terjadi dalam waktu dekat, ancaman terhadap Singapura tetap dianggap “sangat nyata” dan “tinggi.”
Laporan itu mengungkapkan bahwa ISIS mengirim dana bulanan dalam bentuk cryptocurrency kepada individu-individu di kamp penahanan Al-Hol di Suriah Utara, tempat di mana para afiliasi ISIS dan pengungsi ditempatkan. Selain itu, laporan tersebut menyoroti bagaimana kelompok pro-ISIS di Asia Tenggara membagikan poster yang “mengajak untuk menyumbang dalam bentuk mata uang kripto.”
“Sebagai pusat keuangan global dan pusat transportasi dengan tenaga kerja migran yang signifikan, Singapura tetap menjadi sumber dana potensial bagi teroris dan organisasi teroris di luar negeri,” kata laporan tersebut, mengutip Yahoo Finance, Sabtu (27/7/2024).
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa tingkat ancaman terorisme meningkat sejak eskalasi konflik Israel-Palestina. Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel, sebuah laporan Wall Street Journal mengklaim bahwa kelompok-kelompok Palestina menerima dana besar dalam bentuk kripto.
Namun, klaim tersebut dibantah oleh firma analisis blockchain seperti Chainalysis, yang menyatakan bahwa klaim tersebut mungkin berlebihan. Firma keamanan blockchain Elliptic juga menilai bahwa klaim tersebut kemungkinan dibesar-besarkan.
(Hni)