Suara Bersama

BI : Ekonomi 2024 Tumbuh Baik, Meningkat 5,5 Persen

Jakarta, Suarabersama.com – Bank Indonesia (BI) telah merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2024, dengan perkiraan bahwa ekonomi dapat tumbuh antara 4,7 persen hingga 5,5 persen. Hal ini disampaikan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta pada hari Rabu.

Menurut Perry Warjiyo, pertumbuhan ekonomi yang positif ini didorong oleh kinerja kuat dalam perekonomian domestik, dengan konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi pendorong utama pada kuartal II-2024. Sektor ekspor juga mengalami peningkatan yang signifikan, terutama dalam ekspor produk manufaktur dan tambang seperti logam, bijih logam, dan besi baja, yang diekspor ke mitra dagang utama seperti India dan China.

Di sisi lapangan usaha, sektor-sektor yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi adalah industri pengolahan, konstruksi, serta perdagangan besar dan eceran. Secara geografis, pertumbuhan ekonomi yang kuat diperkirakan akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan Kalimantan.

Perkiraan positif ini juga mencakup triwulan III dan IV, didukung oleh rencana peningkatan stimulus fiskal dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), serta peningkatan kinerja ekspor yang merespons meningkatnya permintaan dari mitra dagang utama.

Bank Indonesia berkomitmen untuk memperkuat sinergi antara stimulus fiskal yang diterapkan oleh Pemerintah dan kebijakan makroprudensial yang diimplementasikan oleh BI. Langkah ini diharapkan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi agar berkelanjutan, terutama dalam meningkatkan sisi permintaan di pasar domestik.

Selain itu, BI juga fokus pada koordinasi kebijakan dengan Pemerintah untuk mengurangi dampak ketidakpastian global yang tinggi. Upaya ini termasuk dalam program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diterapkan di berbagai daerah oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID), sebagai langkah strategis dalam mengelola stabilitas ekonomi nasional.

Dengan demikian, Bank Indonesia optimistis bahwa upaya koordinasi dan implementasi kebijakan yang terintegrasi akan membantu memitigasi risiko ekonomi dan memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil dan berkelanjutan di tengah dinamika global yang tidak pasti.

(XLY)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fifteen − 13 =