Suara Bersama

Ekonomi Digital Jadi Mesin Pertumbuhan Perekonomian Nasional Kedepan

Jakarta, Suarabersama – Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang) Mukhtarudin menyoroti peran penting ekonomi digital sebagai mesin pertumbuhan utama bagi perekonomian nasional Indonesia. Mukhtarudin mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada tahun sebelumnya mencapai 22 persen, dengan nilai ekonomi mencapai 77 miliar US dollar. Angka ini menyumbang 40 persen dari total transaksi digital di ASEAN, menunjukkan potensi besar ekonomi digital Indonesia yang masih terus berkembang.

“Dengan proyeksi pertumbuhan yang sangat menjanjikan, kami optimis bahwa pada 2025, ekonomi digital Indonesia akan terus meningkat,” ujar Mukhtarudin dalam pernyataan tertulisnya pada Selasa, 9 Juli 2024.

Mukhtarudin, yang juga merupakan politisi Golkar dari Dapil Kalimantan Tengah, menekankan bahwa pertumbuhan pesat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang beralih ke digitalisasi merupakan indikator positif. “DPR RI berharap pertumbuhan ini akan berlanjut hingga tahun 2025 mendatang,” tambahnya.

Namun demikian, Mukhtarudin juga menyoroti pentingnya pemerataan akses digital bagi UMKM sebagai faktor krusial dalam membangun ketahanan ekonomi nasional. “Untuk memperkuat perekonomian nasional, kita perlu terus memajukan UMKM di tanah air,” tegasnya.

Menanggapi hal ini, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi. Airlangga menggarisbawahi upaya pemerintah dalam memperkuat daya saing industri nasional di pasar global melalui Roadmap “Making Indonesia 4.0”.

“Dalam era digitalisasi saat ini, kita akan terus mempercepat digitalisasi berbagai industri, yang diharapkan akan mengarah pada investasi yang lebih padat modal dan kebutuhan akan keterampilan baru dari masyarakat,” ungkap Airlangga.

Airlangga juga menyatakan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, dengan proyeksi bahwa pada tahun 2025, nilai ekonomi digital dapat meningkat menjadi 125 miliar US dollar, dan mencapai 400 miliar US dollar pada tahun 2030.

Indonesia juga mencatat prestasi sebagai negara dengan jumlah unicorn dan decacorn terbanyak di ASEAN, hasil dari integrasi yang ditingkatkan dengan negara-negara tetangga untuk memperluas pasar.

“Namun, di tengah upaya digitalisasi ini, keamanan data tetap menjadi tantangan dan fokus utama yang harus dipercepat,” pungkas Airlangga.

Dengan demikian, upaya bersama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia menuju negara maju pada tahun 2045, sebagaimana yang diharapkan oleh Mukhtarudin dan para pemangku kepentingan lainnya.

(XLY)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 × three =