Suara Bersama

Marinir Dikerahkan Maksimal untuk Bantu Korban Bencana Sumatera

Jakarta – Pulau Sumatera kembali diguncang bencana besar setelah hujan deras yang dipicu oleh siklon tropis memicu banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah, termasuk Sumatera Utara (Sumut), Aceh, dan Sumatera Barat (Sumbar).

Dampaknya semakin berat karena infrastruktur seperti jembatan dan jalan utama mengalami kerusakan parah, akses komunikasi terputus, dan ribuan warga harus mengungsi ketika rumah serta permukiman mereka terendam air atau tertimbun material longsor.

Bencana ini menimbulkan korban jiwa serta kerugian besar, terutama di Sumut yang menjadi area paling terdampak. Merespons situasi darurat tersebut, Korps Marinir TNI AL kembali mengirimkan pasukan serta dukungan kesehatan untuk memperkuat operasi penanggulangan bencana di berbagai titik.

Satgas Penanggulangan Bencana Korps Marinir diberangkatkan dari Lapangan Apel Kolinlamil, Jakarta, pada Minggu 30 November 2025, dan pelepasan dilakukan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr.Opsla.

Satgas ini terdiri dari 85 personel Batalyon Kesehatan Marinir dan unsur Rumah Sakit Marinir Cilandak (RSMC), membawa perlengkapan layanan medis seperti tenda rumah sakit lapangan, perangkat evakuasi, logistik, hingga sarana komunikasi untuk mendukung respon cepat di wilayah terdampak.

Sejumlah peralatan pendukung seperti truk angkut, ambulans, ekskavator, obat-obatan, dan kebutuhan vital lainnya turut dimuat menuju KRI dr. Soeharso-990 yang berperan sebagai kapal pendukung utama.

Pengiriman Satgas ini merupakan implementasi perintah Panglima Korps Marinir (Pangkormar), Letnan Jenderal TNI (Mar) Dr. Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP., sebagai bentuk komitmen Korps Marinir untuk berada di garis depan membantu masyarakat yang terdampak bencana.

Sebelumnya, ratusan prajurit dari Batalyon Marinir Infanteri 8, Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan I, dan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan II telah lebih dulu berada di lokasi sejak awal kejadian, membantu evakuasi warga dan pendistribusian bantuan.

Dengan tambahan besar dari unsur kesehatan dan logistik ini, upaya penanganan bencana di Sumatera tidak hanya akan berfokus pada proses evakuasi, tetapi juga peningkatan layanan medis, distribusi obat-obatan, serta penanganan korban secara menyeluruh. Kehadiran pasukan Marinir mencerminkan kepedulian dan solidaritas TNI AL dalam misi kemanusiaan, memastikan masyarakat terdampak memperoleh bantuan cepat, tepat, dan berkelanjutan hingga kondisi kembali pulih. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five × 3 =