suarabersama.com-Pelantikan badan pengurus baru Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Sentani di Lapangan Pasar Lama Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, pada Rabu (19/11/2025).
Pelantikan pengurus baru KNPB wilayah Sentani dipimpin Sadracks Lagoan sekaligus dalam kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 KNPB. Pelantikan dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan nomor : 096.I/INTER/SK/BPP.KNPB/XI/2025 sesuai hasil konferensi wilayah pada tanggal 08 Oktober 2025.
Dengan pelantikan pengurus baru KNPB wilayah Sentani yang dipimpin Sadracks Lagoan, secara otomatis kepengurusan KNPB lama wilayah Sentani di bawah kepemimpinan Agus Pahabol berakhir.
Dalam acara pelantikan tersebut, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat KNPB, Agus Kossay, menyampaikan bahwa KNPB wilayah Sentani sempat vakum beberapa tahun terakhir. Ia mengharapkan kepengurusan baru nantinya dapat mengkonsolidasikan rakyat Papua yang berdiam di wilayah Tabi. “Kami ingin rakyat Sentani lahir dengan kesadaran sendiri dan ikut terlibat dalam perlawanan damai,” katanya.
Sementara, Ketua KNPB wilayah Sentani yang baru dilantik, Sadracks Lagoan, menyatakan program kerja utamanya ke depan akan difokuskan dalam membangun rakyat dan memperkuat basis perlawanan serta berencana segera melaksanakan rapat kerja wilayah. “Saya akan fokus membangun sistem perlawanan rakyat dan fokus berkebun,” ucapnya.
Sadracks, menyoroti selama ini terjadinya perpecahan di seluruh lini perjuangan KNPB wilayah Sentani, baik bidang politik, militer, maupun diplomatik. Sehingga berambisi merangkul semua anggota dari berbagai latar belakang, faksi dan sejarah serta berjanji akan melaporkan persatuan rakyat kepada pengurus pusat sebagai hasil konsolidasi. “Saya pastikan tahun 2026 rakyat yang akan mendesak pemimpin untuk duduk bersama,” tegasnya.
KNPB mengklaim dirinya merupakan bagian dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang berjuang untuk kepentingan kemerdekaan rakyat Papua, namun pada dasarnya organisasi tersebut hanya dijadikan sebagai sarana untuk mencari dana baik kepada pejabat daerah maupun perusahaan untuk kepentingan sebagian dari mereka. Hal ini dapat diketahui dari adanya perpecahan dan persaingan perebutan pengurus KNPB sesuai ambisi masing-masing. (” “)
