Suara Bersama

Longsor Cilacap: BNPB Dorong Percepatan Transisi dari Darurat ke Pemulihan

Jakarta – Memasuki hari keenam, Selasa (18/11/2025), Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meminta Bupati mulai menyiapkan fase transisi dari status darurat menuju tahap pemulihan. Hal ini menjadi sorotan penting mengingat ada 269 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak, baik karena kehilangan rumah akibat tertutup material longsor maupun karena tinggal di area dengan tingkat ancaman yang tinggi.

Di sisi lain, kepada Bupati Cilacap, Suharyanto menekankan agar Pemerintah Daerah tidak hanya terfokus pada masa tanggap darurat semata.

Dalam keterangan tertulis BNPB pada Selasa (18/11/2025), disebutkan bahwa hasil analisis Badan Geologi terkait peristiwa longsor di Kecamatan Majenang menunjukkan potensi terjadinya gerakan tanah susulan. Daerah tersebut dikategorikan dalam zona potensi gerakan tanah menengah.

Kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan kondisi morfologi wilayah yang diperkirakan berupa kawasan perbukitan dengan tingkat kemiringan dari landai hingga curam. Secara geologi, tanah di area tersebut merupakan tanah pelapukan tebal berwarna cokelat, gembur, lepas, serta jenuh air dengan ketebalan lebih dari 10 meter.

Ketika relokasi tak lagi sekadar menjadi opsi, melainkan keharusan bagi warga terdampak, maka persiapan lahan menjadi prioritas utama.

“Saya senang di Cilacap ini Pak Bupati sigap mencari lahan relokasi bagi warga terdampak. Laporan yang saya terima, lokasinya sudah ada dan tidak jauh, sekitar 2,5 kilometer,” kata Suharyanto. “Meskipun demikian, yang penting juga diperhatikan adalah keamanan lahan relokasi. Pastikan telah disurvei oleh Badan Geologi untuk tingkat potensi risiko bencananya. Jangan sampai kejadian yang sama berulang di lokasi yang baru,” tegas Kepala BNPB.

BNPB juga menyatakan kesiapannya membangun hunian sementara (huntara) begitu lahan relokasi benar-benar siap digunakan. Huntara ini nantinya diproyeksikan menjadi rumah tumbuh sebelum akhirnya dibangun sebagai hunian tetap (huntap).

“Huntara nanti BNPB yang akan membangun dibantu oleh TNI dan Polri. Kapan waktunya? Secepatnya,” ujarnya.

Pada Senin (17/11), operasi search and rescue (SAR) terhadap korban yang diperkirakan tertimbun longsor di Desa Cibeunying telah memasuki hari kelima. Turunnya hujan pada sekitar pukul 15.00 WIB membuat proses pencarian dihentikan sementara.

Tiga jenazah ditemukan di sektor pencarian worksite A2. Dengan demikian, hingga Senin (17/11) pukul 18.00 WIB, masih ada tujuh orang yang belum ditemukan.

Hari ini, Selasa (18/11/2025), operasi SAR (opsar) akan kembali dilanjutkan. Rencananya, operasi dimulai pukul 05.30 WIB dengan lima metode pencarian. Tahap awal berupa penerbangan drone untuk deteksi awal serta mitigasi dini. Jika dinyatakan aman, proses dilanjutkan dengan penggunaan anjing pelacak guna mengidentifikasi kemungkinan lokasi korban.

Setelah itu, alat berat akan dikerahkan ke titik yang dicurigai terdapat korban. Alat berat akan bekerja bersamaan dengan seluruh unsur potensi SAR yang mengawasi lokasi. Metode selanjutnya memanfaatkan peralatan ekstrikasi baik modern maupun manual, dan diakhiri dengan penggunaan alkon. Fokus pencarian diarahkan pada worksite A1, B1, dan B2.

Kepala BNPB memberikan apresiasi atas sinergi dan koordinasi yang berjalan baik di antara seluruh unsur penanggulangan bencana.

Suharyanto menyatakan optimismenya bahwa tujuh korban yang masih dicari dapat ditemukan. Ia juga menegaskan bahwa operasi modifikasi cuaca tetap dilaksanakan untuk mendukung percepatan proses pencarian. Mulai hari ini, BNPB menambah satu armada Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Dua pesawat tersebut akan melaksanakan misi mitigasi cuaca untuk membantu penanganan darurat longsor di Kabupaten Cilacap dan Banjarnegara.

“Operasi modifikasi cuaca untuk dukungan percepatan operasi pencarian dan pertolongan longsor di Cilacap masih kita lakukan sampai saat ini. Kita harus sepakati dan kita laksanakan adalah memastikan tujuh korban itu bisa ditemukan semua, itu target,” tegas Suharyanto. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

18 + 18 =