Suara Bersama

Bantuan Kemanusiaan Kembali Mengalir ke Gaza

Jakarta – Puluhan truk bantuan kemanusiaan akhirnya berhasil memasuki Jalur Gaza, Palestina, pada Senin (20/10/2025), setelah Amerika Serikat menekan Israel untuk membuka akses di Perbatasan Rafah.

Menurut laporan Middle East Eye, bantuan tersebut masuk melalui penyeberangan Karem Abu Salem dan Kissufim. Puluhan truk itu membawa berbagai bantuan makanan dan kebutuhan dasar bagi warga Gaza yang telah lama terisolasi akibat blokade militer Israel.

Seorang pejabat Amerika Serikat menyebut, otoritas Israel telah berjanji untuk membuka kembali penyeberangan tersebut, meski tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Sebelumnya, pada hari Minggu (19/10), Israel sempat menahan masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza, meski gencatan senjata fase pertama tengah diberlakukan.

Perjanjian gencatan itu mencakup pengembalian tahanan Palestina dan sandera Israel, penarikan sebagian pasukan Israel jika situasi memungkinkan, penghentian permusuhan, serta peningkatan jumlah bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Namun, sejumlah laporan menyebut Israel melanggar beberapa poin kesepakatan dengan tetap melakukan serangan udara dan darat, serta menunda pengiriman bantuan bagi warga sipil.

Salah satu sumber Israel mengonfirmasi bahwa keputusan menutup seluruh akses masuk ke Gaza telah disetujui di tingkat pemerintahan tinggi, dikutip dari Middle East Monitor.

Sejak agresi militer dimulai pada Oktober 2023, Israel mengontrol ketat semua jalur distribusi bantuan ke Gaza. Alasan yang dikemukakan adalah untuk mencegah masuknya bahan bakar atau barang yang berpotensi disalahgunakan oleh Hamas.

Padahal, mayoritas bantuan yang masuk selama ini berupa makanan, susu formula bayi, dan alat kesehatan. Pada Mei lalu, Israel bahkan sempat memblokir total bantuan kemanusiaan, yang kemudian memicu krisis besar di Gaza.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Gaza kini berada dalam status bencana kelaparan, akibat blokade dan serangan yang berkepanjangan.

Sejak awal agresi Israel pada Oktober 2023, lebih dari 67.000 warga Palestina dilaporkan tewas, sementara jutaan lainnya terpaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka.

(HP)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

17 − 7 =