suarabersama.com-Juru bicara kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambom, secara resmi mengumumkan kabar duka nasional atas meninggalnya pimpinan kelompok separatis OPM Kiwirok, Lamek Alipky Taplo, beserta 3 (tiga) rekannya setelah mendapatkan serangan dari aparat TNI.
Sebby, menyampaikan bahwa penyerangan yang dilakukan aparat TNI terhadap Markas Kodap XV Ngalum Kupel pada Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 06.00 WIT menewaskan Lamek Taplo berikut tiga orang rekannya. “Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB secara resmi mengumumkan duka nasional kepada seluruh pejuang kemerdekaan bangsa Papua di Tanah Papua dan di seluruh dunia atas gugurnya Panglima TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel Brigjend Lamek Alipky Taplo beserta pasukannya,” demikian keterangannya, Minggu (19/10/2025).
Sebby, menuding aparat TNI melakukan penyerangan menggunakan Drone sehingga menewaskan Lamek Alipky Taplo dan beserta 3 (tiga) rekannya. Dengan kejadian itu TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel mengaku tidak akan mundur dan akan tetap berjuang merebut kemerdekaan bangsa Papua. “Gugurnya Brigjen Lamek Alipky Taplo dan tiga anggota TPNPB, kami tidak ragu dan tidak akan mundur, tetapi kami tetap berjuang sampai merebut kemerdekaan bangsa Papua,” pernyataan pasukan Kodap XV Ngalum Kupel yang disampaikan oleh Sebby Sambom.
Sementara itu, Panglima Tertinggi West Papua Army, Jenderal RR. Demianus Magai Yogi mengucapkan Belasungkawa atas meninggalnya Lamek Alipky Taplo dan menilai insiden itu merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). “Kami menyampaikan belasungkawa atas gugurnya Brigjen Lamek Alipky Taplo dan tiga anggota lainnya. Mereka adalah patriot bangsa Papua dan pahlawan perjuangan,” ucapnya.
Dengan tewasnya pentolan kelompok separatis bersenjata OPM, Lamek Alipky Taplo beserta tiga rekannya, di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan akan semakin menurunkan moril kelompok tersebut untuk membuat gangguan keamanan yang selama ini meresahkan masyarakat di wilayah Papua. Dengan demikian kedamaian yang didambakan dan diimpikan masyarakat Papua selama ini akan mulai berangsur-angsur tercapai walaupun secara perlahan. (” “)