Suara Bersama

KPI Tegaskan Tayangan Trans7 Langgar Etika Penyiaran Nasional

Jakarta – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah, menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah tegas menyikapi tayangan program Xpose di Trans7 yang memicu kegaduhan publik karena dinilai menyinggung pesantren. Menurutnya, persoalan ini akan dibahas secara mendalam dalam sidang pleno KPI.

“Tentu ini akan dibawa ke sidang pleno. Di situ kami tentukan apa sikap yang akan diberikan KPI secara kelembagaan terkait kasus ini,” ujar Ubaid di Jakarta, Selasa.

Ia menyayangkan adanya tayangan yang dianggap mencederai nilai-nilai luhur penyiaran, yang semestinya menjadi media pemersatu bangsa. Tayangan tersebut justru dinilai menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, terutama kalangan pesantren.

“Penyiaran ditujukan untuk menjadi jembatan yang bisa mengukuhkan integrasi nasional. Tayangan ini justru menimbulkan kegaduhan karena dinilai menyinggung suasana kebatinan pesantren,” ujarnya.

Ubaid menegaskan bahwa pesantren merupakan institusi pendidikan dan keagamaan yang memiliki kontribusi besar bagi Indonesia, bahkan sejak masa perjuangan kemerdekaan. Pesantren turut menanamkan nilai tenggang rasa, gotong royong, dan cinta Tanah Air.

“Kita tahu pesantren banyak berkontribusi kepada negeri, tanpa pamrih. Tayangan itu yang nampaknya membuat publik mempertanyakan empati dan pengetahuan pembuat tayangan tentang khazanah kepesantrenan,” tambahnya.

KPI berkomitmen menindaklanjuti kasus ini sesuai prosedur yang berlaku, dan mendorong seluruh lembaga penyiaran untuk selalu berpedoman pada regulasi serta prinsip kehati-hatian, termasuk dalam pemanfaatan media sosial.

“Kami imbau kepada lembaga penyiaran agar mengedepankan regulasi sebagai acuan menayangkan program siaran dengan mengacu kepada sumber-sumber kredibel dan sesuai fakta,” tegasnya. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fourteen + six =