Jakarta – Kepolisian meningkatkan pengamanan di enam sekolah internasional di wilayah Jakarta Utara setelah tiga sekolah internasional — dua di Tangerang Selatan dan satu di Kelapa Gading — menerima ancaman bom berformat serupa yang meminta tebusan dalam bentuk kripto.
Dua sekolah di Tangerang Selatan yang menjadi sasaran adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari Intercultural School di Bintaro. Sedangkan di Jakarta Utara ancaman ditujukan kepada North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Kelapa Gading Barat. Ancaman dikirim dari nomor berawalan +234 dan menuntut pembayaran US$30.000 ke alamat Bitcoin yang tercantum.
“Di wilayah kami ada enam sekolah internasional yang tentunya akan kami amankan, baik dengan pengamanan terbuka maupun tertutup,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz saat ditemui di kantornya, Rabu (8/10/2025). Pengamanan terbuka dilakukan dengan menempatkan petugas berseragam di sekitar sekolah, sedangkan pengamanan tertutup dilakukan secara diam-diam oleh personel berpakaian sipil. Erick menegaskan langkah itu dimaksudkan agar orangtua, siswa, dan guru tidak panik sehingga proses belajar mengajar bisa tetap berlangsung.
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko menjelaskan ancaman terhadap NJIS diterima melalui SMS pada Selasa pagi pukul 05.09 WIB oleh nomor marketing sekolah. Pesan berbahasa Inggris tersebut menyatakan “kami punya bom di sekolahmu” dan memberi waktu 45 menit sebelum meledak jika tebusan tidak dikirim, serta melarang menghubungi polisi. Setelah menerima pesan, pihak sekolah segera melapor ke Polsek Kelapa Gading.
Penyelidikan sedang dilakukan untuk melacak sumber ancaman dan motif pemerasan yang memanfaatkan mata uang kripto. Sementara itu, polisi telah meningkatkan patroli dan pengawasan di area sekolah guna mencegah potensi gangguan serta memberi rasa aman kepada komunitas sekolah.
(HP)