Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan akan membangun ulang gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk beberapa waktu lalu dan menewaskan sedikitnya 67 orang.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, setelah dilakukan kajian, pemerintah memutuskan pembangunan ulang lebih efisien dibanding memperbaiki bangunan lama yang mengalami kerusakan berat.
“Prakiraan saya, kemarin saya ke sana itu, bangunan yang warna hijau itu mesti lebih murah kalau dirobohkan. Ya dibangun baru dari nol, daripada kita tambal sulam,” ujar Dody usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Selasa (7/10), dikutip dari Antara.
Dody memastikan anggaran pembangunan kembali Ponpes Al Khoziny akan bersumber dari APBN, meski tidak menutup kemungkinan adanya dukungan dari pihak swasta. “Kalau soal anggaran, insya Allah cukup. Cuma sementara waktu dari APBN,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pada dasarnya urusan anggaran pondok pesantren berada di bawah Kementerian Agama, namun karena kasus ambruknya gedung ini termasuk kondisi darurat, Kementerian PU turun langsung untuk menangani proses rekonstruksi.
“Kalau anggaran kan selama ini sebetulnya ponpes itu ada di Kementerian Agama. Cuma kan ini kondisi darurat. Yang di Sidoarjo pasti kita yang masuk,” tegasnya.
Sementara itu, Menko Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar menambahkan, pemerintah akan segera membuka layanan hotline bagi masyarakat untuk melaporkan bangunan sekolah atau pondok pesantren yang rawan ambruk. Layanan ini diharapkan dapat membantu pencegahan dini terhadap potensi bencana bangunan.
“Nomor hotline segera diumumkan dalam waktu dekat,” ujar Muhaimin.
Pemerintah menegaskan, langkah cepat ini merupakan bagian dari respons tanggap darurat untuk memastikan keselamatan para santri dan pengajar di lembaga pendidikan keagamaan di seluruh Indonesia.
(HP)