Jakarta – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan bahwa ia telah bertemu dengan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya guna membahas rencana pembentukan Komite Reformasi Kepolisian. Pertemuan tersebut berlangsung pada Selasa, 16 September 2025, atas permintaan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
“Nah di situlah kami diskusi banyak, tetapi yang ingin saya pastikan dari diskusi yang itu, saya hanya menyampaikan konfirmasi satu hal bahwa saya menyetujui seluruh rencana Pak Prabowo untuk reformasi dan saya bisa ikut membantu dalam tim reformasi Polri,” ujar Mahfud dalam pernyataan di kanal YouTube Mahfud MD Official, Senin (22/9/2025).
Mahfud menyatakan kesediaannya untuk ikut terlibat dalam upaya reformasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), karena ia merasa hal tersebut merupakan bentuk kontribusi kepada bangsa yang telah banyak memberinya.
“Negara ini sudah banyak memberi kepada saya, sehingga saya katakan yang bisa saya kerjakan, saya kerjakan, saya bantu itu urusan Polri, reformasi Polri,” ujarnya.
Seharusnya Mahfud mengadakan pertemuan langsung dengan Presiden Prabowo pada Jumat, 19 September 2025 untuk membicarakan detail lebih lanjut mengenai komite tersebut. Namun, pertemuan itu batal karena Prabowo harus melakukan kunjungan kerja ke Jepang, Amerika Serikat, dan Kanada.
“Kamis malam itu Teddy kirim WA ke saya, ‘Prof mohon maaf besok enggak jadi, karena kami mau berangkat ke New York’,” tutur Mahfud.
Meski Mahfud telah menyatakan kesiapan bergabung, ia masih enggan membicarakan secara rinci posisi yang akan ia emban dalam Komite Reformasi Kepolisian tersebut.
“Ya nanti kita lihat pada posisi apa, tetapi saya punya beberapa catatan penting kalau mau reformasi Polri sungguh-sungguh,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa pembentukan Komite Reformasi Kepolisian dimaksudkan sebagai bentuk evaluasi dan upaya perbaikan institusional.
“Keinginan beliau adalah tentunya kan kita semua sangat mencintai institusi kepolisian, tetapi tentunya ada beberapa hal yang mungkin perlu dilakukan perbaikan, evaluasi,” ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, reformasi adalah hal yang wajar dalam dinamika kelembagaan.
“Itu biasa untuk seluruh institusi. Nah, keinginan beliau adalah membuat Komite Reformasi Kepolisian, ditunggu, sedang disusun,” kata Prasetyo.
Hingga saat ini, belum ada nama resmi yang ditunjuk sebagai ketua komite. Meski demikian, Mahfud MD disebut-sebut menjadi salah satu kandidat kuat untuk memimpin badan tersebut. Sementara itu, Presiden Prabowo baru menunjuk Ahmad Dofiri sebagai Penasihat Khusus Presiden yang menangani bidang Keamanan, Ketertiban Masyarakat, dan Reformasi Kepolisian.
“Belum, belum ada yang ditunjuk sebagai ketua,” pungkas Prasetyo. (*)